Gubernur juga sedang gencar melakukan program Inseminasi Buatan (IB) antara sapi lokal dengan sapi-sapi unggul dari varitas Limosin, Angus, Brahma dan Wagyu dengan tujuan menghasilkan keturunan sapi berkualitas unggulan.
Tanaman kelapa varitas ‘Renja’ dari hasil persilangan antara kelapa Buol, kelapa Bangga dan kelapa Halmahera juga diharapkan dapat dibudidayakan petani karena varitas ini memiliki keunggulan berupa pohon tidak terlalu tinggi, berbuah banyak dan tahan pada kondisi ekstrim.
Ia juga meminta kepala desa proaktif memotivasi warganya agar mau berwirausaha dan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga lunak hanya 6% supaya usaha-usaha bidang hortikultura lebih cepat berkembang dan berdampak meningkatkan kesejahteraan warga.
“Digitalisasi (desa) adalah trigger (pemicu) masyarakat untuk mengakses pengetahuan dan mendorong majunya hortikultura,” tuturnya merangkum upaya-upaya yang ditawarkan ke pemerintah desa.
Pertemuan virtual yang dipandu oleh Kadis Kominfosantik mendapat respon positif dari seluruh kepala desa yang dengan kompak menyatakan siap kolaborasi dalam implementasi program-program tadi demi terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan desa.
“Ke depan fokus kita tidak hanya membangun ekonomi tapi kita (juga) membangun peradaban karena orang tua kita 3000 tahun yang lalu sudah (membuktikan) bisa membangun megalit,” serunya yang mengangkat megalit sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan dalam membangun Sulteng. ***