SULTENG,- Sayup – sayup panas politik pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Sulawesi Tengah mulai mereda. Tiga poros kekuatan dinamikanya mulai berkurang. Sejumlah relawan sudah banyak membubarkan diri. Tapi, akan ada panas lain, apa itu?
Rekapitulasi perhitungan suara Pilgub Sulteng 2024 masih berlangsung di KPU. Menyisahkan beberapa kabupaten. Tak lama diketok. Diduga akan pindah sengketa di Mahkamah Kantitusi. Atau MK. Kabar ke redaksi demikian.
Di sisi lain, di Hari Anti Korupsi Dunia, Kejaksaan Tinggi Sulteng mulai banyak menerima informasi dan keterangan pelaksanaan Pilgub yang tak bersih dari dugaan gratifikasi dan korupsi. Antara lain sekaitan event debat publik pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng.
Tiga kali diselenggarakan. Di Jakarta, tepatnya di studi Indosiar Jakarta. Di salah satu hotel di Jalan Basuki Rahmat Palu dan ketiga di sebuah lokasi Convention Hall di Palu Barat.
Belum jelas apa yang akan menjadi fokus penyelidikan. Pihak Kejati juga masih mendapat informasi dan keterangan awal. Itu diakui Adi Muryanto, Asisten Intelejen Kejati Sulteng ke awak media Senin, 10 Desember 2024. Ada keterangan soal dugaan penerimaan fee debat Pilgub, teemasuk penggunaan dana hibah Pilkada 2024 dan penggunaannya.
