Selain itu, menurut Erma, keberadaan Rossby dapat membuat MJO tertahan di wilayah Indonesia, apalagi didukung suhu muka laut di selatan Jawa kini terpanas mencapai 3 derajat Celcius, sehingga menciptakan tekanan rendah yang membuat klaster awan-awan konvektif persisten di Laut Jawa dan di atas Jawa.
Erma mengatakan berbagai gangguan cuaca skala sinoptik ini diprediksi terus bertahan pada waktu yang lama hingga akhir Desember 2024, sehingga status waspada dan mitigasi terhadap cuaca ekstrem masih harus diperkuat setidaknya hingga akhir Desember, sampai seluruh gangguan cuaca telah meluruh sepenuhnya.
Menurutnya, efek dari berbagai gangguan cuaca ini adalah menimbulkan hujan persisten berhari-hari di pesisir barat Sumatera Barat dan Sumatera Selatan pesisir utara dan selatan Jawa. Hal ini juga berpotensi terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. “Hujan persisten juga dapat terbentuk di wilayah yang dekat dengan Selat Malaka, seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan, Bangka Belitung, dan pesisir timur Sumut,” kata dia. ***
Sumber: tempo.co