Efisiensi Anggaran Pendidikan: Bukti Pemerintah Lebih Fokus Ekonomi daripada SDM?

  • Whatsapp

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) adalah salah satu kementerian yang terkena pemangkasan anggaran. Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang sebelumnya mengatakan kementeriannya terkena pemangkasan anggaran sebesar Rp 22,5 triliun dari total pagu anggaran 2025 Rp 57,6 triliun.

Efisiensi Salah Prioritas

Lebih miris lagi, bahkan sebelum rencana pemangkasan anggaran dengan alasan efisiensi, alokasi dana untuk pendidikan sejatinya belum memenuhi amanat konstitusi. Seharusnya, minimal 20 persen dari total APBN dialokasikan untuk sektor ini. Namun faktanya, dalam APBN 2025, anggaran pendidikan hanya mendapat porsi 18 persen atau sekitar Rp651,61 triliun, bahkan lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp665 triliun.


Jika sebelum dipotong saja belum sesuai amanat konstitusi, lalu bagaimana jadinya jika pemangkasan benar-benar terjadi? Apakah ini masih bisa disebut efisiensi, atau justru pengabaian terhadap masa depan generasi bangsa?. Banyak yang khawatir pemotongan ini justru menghancurkan kualitas pendidikan. Bagaimana nasib akses pendidikan, kesejahteraan guru, dan fasilitas belajar? Ini efisiensi atau justru ancaman serius bagi masa depan bangsa?

Berita terkait