Nama: Sri Ajrania M.Si (Founder Banua Literasi)
Mengikuti berita belakangan ini rasanya seperti ujian mental tanpa akhir. Skandal korupsi terus bermunculan tanpa efek jera, tagar Indonesia gelap merebak di media sosial, sementara beberapa pihak malah memilih “kabur aja dulu”. Tak ketinggalan, isu efisiensi anggaran yang justru menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana nasib Indonesia Emas 2045 jika pendidikan malah menjadi korban penghematan? Di tengah kebutuhan akan generasi unggul, justru anggaran yang mendukung kualitas pendidikan dipertaruhkan.
Jika pemotongan ini benar terjadi, apakah pemerintah benar-benar serius membangun masa depan bangsa, atau hanya sekadar bermain retorika? Dilansir dari tempo.com, Pemangkasan anggaran tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 yang dikeluarkan pada 22 Januari 2025. Prabowo menargetkan efisiensi sebesar Rp 306,6 triliun. Melansir kompas.com, inpres tersebut diduga diterapkan untuk menekan beban utang negara yang telah jatuh tempo.