Bagi para pengemudi becak seperti Ahmed Al Banna, perjalanan juga bukan tanpa beban. “Kami sering harus berhenti lebih dari sekali agar penumpang bisa beristirahat. Tapi kami juga tidak bisa terlalu lama berhenti. Ancaman bisa datang kapan saja,” katanya.
Meski gencatan senjata sempat diberlakukan awal tahun ini, hanya sedikit bantuan yang berhasil menembus Gaza Utara. Kondisi terus memburuk. Ketika kemanusiaan seharusnya menjadi perhatian dunia, yang terjadi justru diam panjang.
Kelaparan di Gaza kini bukan sekadar kekurangan makanan. Ini adalah cermin dari penderitaan berkepanjangan, isolasi, dan penderitaan kolektif yang terus dibiarkan terjadi.