Gubernur Naikkan HET Gas Subsidi Melon Rp20 Ribu/Tabung 

  • Whatsapp

editor : admin redaksi | sumber biro adpim setdaprov 

SULTENG – Harga beras di pasaran belum terkendali. Berbagai cara dilakukan pemerintah daerah, termasuk beras SPHP diminta masuk ke daerah daerah segera secara terkendali. Wakil Gubernur Sulteng sempat mengingatkan bahwa pemicu inflasi di Sulteng karena harga beras naik. 

Tadi siang, Senin 11 Agustus 2025 Gubernur Anwar Hafid mengumumkan kenaikan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram warna melon. Yaitu semula Rp18 ribu/tabung menjadi Rp20 ribu/tabung. Kenaikan HET dengan jarak 0 – 60 KM. 

Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 500.10.8.3/111/Ro.Ekon-G.ST/2025 yang menyesuaikan harga dengan jarak distribusi. Untuk jarak 0–60 kilometer, HET ditetapkan sebesar Rp 20.000 per tabung. Anwar memimpin rapat koordinasi virtual untuk mensosialisasikan kebijakan itu dari ruang kerjanya. 

Turut hadir secara virtual Bupati Banggai Amirudin Tamoreka, Bupati Sigi Mohamad Rizal Intjenae, Sekda kabupaten, serta pejabat terkait di bidang perekonomian dan perdagangan se Sulteng. 

“LPG 3 Kg adalah program subsidi pemerintah pusat untuk masyarakat kurang mampu. Namun di lapangan, penggunaannya sudah merata ke seluruh lapisan masyarakat,” kata Anwar Hafid.

Ia pun menegaskan penyesuaian harga ini bertujuan menjaga kelancaran distribusi, memastikan subsidi tepat sasaran, dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

SULTENG KEKURANGAN GAS SUBSIDI


Gubernur pada saat itu juga mengakui kuota LPG 3 Kg di Sulteng saat ini belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Pemprov Sulteng telah mengirim surat kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Juli 2025 untuk mengusulkan penambahan kuota. Keputusan penambahan kuota diputuskan November 2025.*** 

Berita terkait