PALU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu terus berkolaborasi dengan semua elemen terkait mitigasi bencana.
Mengingat, Kota Palu adalah kota yang memiliki sesar aktif, Sesar Koro. Dan tujuh tahun lalu, terbukti aktif dengan daya gempa bumi 7,4 SR merangsang tsunami dan likuifaksi. Ribuan korban jiwa meninggal, hilang, luka-luka hingga ribuan rumah dan bangunan publik rusak berat.
BMKG dan Pemerintah Kota Palu dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh dan sadar bencana, khususnya di wilayah rawan gempa dan tsunami seperti Kota Palu.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Palu, Sujabar berencana akan menyerahkan hibah Sirene Tsunami, dan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami Kota Palu 2025 dalam waktu dekat.
Sujabar dan stafnya bertemu dengan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyampaikan laporan terkait perangkat monitoring gempa bumi dan tsunami yang telah terpasang di wilayah Kota Palu, seperti shelter InaTEWS, intensitymeter, tsunami gauge, dan warning receiver system new generation (WRSNG).
Selain itu, BMKG juga memaparkan berbagai layanan informasi dan sistem peringatan dini yang dapat diakses masyarakat, termasuk warning receiver system (WRS) dan pemanfaatan aplikasi mobile BMKG untuk memperoleh data meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika (MKKuG) secara real time. ***