You will never understand bureaucracies until you understand that for bureaucrats procedure is everything and outcomes are nothing – Thomas Sowel (econom america 1930).
TAFSIR Bebas dari kata Thomas Sowel itu, ‘’ Anda tidak akan pernah memahami birokrasi sampai Anda memahami bahwa bagi birokrat, prosedur adalah segalanya dan hasil tidak berarti sama sekali.’’ Apa yang disampaikan Thomas sejak 1930 lalu. Hampir se abad lalu. Tapi, kata-kata Thomas itu hingga kini belum kuno. Umumnya, birokrat tidak peduli dengan hasil kerjanya. Ia hanya sibuk dengan prosedur, mekanisme dan ruwetnya regulasi yang setiap jam berubah dan bertambah.
Umumnya, reformasi birokrasi yang sejak 1998 lalu masih uraian kegiatan dan program yang tak tuntas dalam replika faktual. Birokrat sibuk menyusun prosedur, mekanisme dan perlakuan keuangan negara yang masih boros. Agenda Visi dan Misi birokrat adalah tipuan lima tahunan pada publik. Diurai dengan meyakinkan, Visinya bila terwujud, dua tiga pulau terlampaui. Padahal, dengan visinya ia ingin membeli dua sampai tiga pulau. Hahahaha….
Menyerukan publik untuk mengencangkan ikat pinggang. Untuk efisiensi, untuk menambah belanja langsung. Tapi, kehidupannya, cara kehidupannya, serta pergaulannya sepanjang ikat pinggang. Sibuk dengan urusan sekitar ikat pinggang. Atau kadang lupa ke kantor sampai pakai ikat pinggang. Hahahaha….
Semoga, proses penyidikan kasus dua jalan di Kabupaten Sigi di Kejaksaan Tinggi Sulteng tidak terlilit belit belukar prosedur dan mekanisme birokrasi pula. Karena bila lembaga penegak hukum semulia dan sewibawa pimpinan Sampe Tuah, SH pun lemah dan mudah ditaklukan, maka kelak beliau tidak meninggalkan gading di Sulteng. Tak meninggalkan belang harimau. Tapi meninggalkan rona noda yang kelak pasti akan ditagih oleh pemilik amanah. ****
Oleh: andono wibisono