Emas di Bakekau dan Bulili Mulai Dilirik Pengusaha, Warga Resah

  • Whatsapp
banner 728x90

SEJUMLAH Pengusaha dari luar Kabupaten Poso, belakangan ini mulai meramaikan kawasan Bada, terkait dengan potensi emas yang ada di Desa Bakekau dan Bulili. “Biasanya kalau siang-siang begini masih sepi, tapi kalau sudah lewat jam 9 malam, kendaraan truk itu mulai keluar masuk dengan mengangkut bongkahan, jadi sebagai warga Tampo Bada, kami juga bingung ada apa mereka ramai-ramai ke mari”, kata salah seorang warga Bada, menyampaikan kegelisahannya kepada Kaili Post, saat berkunjung ke Poso.

Terkait dengan fenomena tersebut, Camat Lore selatan, Starlim Talingkau, meminta kepada masyarakat setempat, agar menunggu petunjuk dari Bupati Poso sebagai pengambil kebijakan tertinggi di daerah ini. “Jadi memang sudah saya himbau kepada masyarakat saya agar tidak melakukan dulu gerakan apa-apa sebelum ada pengaturan yang jelas, itu saya lakukan mengingat keberadaan saya sebagai perpanjangan tangan Pak Bupati di Lore selatan”, kata Starlim kepada Kaili Post belum lama ini.

Starlim menambahkan, pada prinsipnya ia setuju saja jika nantinya Pemerintah memberi kelonggaran kepada masyarakatnya untuk mengelola potensi emas itu, dalam bentuk pertambangan rakyat. “Saya juga sudah sampaikan sama Beliau (Bupati Red), dan pejabat terkait sudah pernah datang ke sana meninjau lokasi tambang tersebut, sekarang kita menunggu pengaturan dari atas”, kata Starlim Talingkau.

Berbeda dengan Dongi-dongi, lokasi tambang di Desa Bakekau dan Bulili, diketahui tidak termasuk dalam area Taman Nasional Lore Lindu (TNLL). Diketahui, kandungan emas yang ada di desa Bakekau dan Bulili, selama ini memang telah dikelola secara manual oleh beberapa warga dengan menggunakan cara-cara tradisional. **

Reporter/editor: Darwis waru 

Berita terkait