PARMOUT,- WAKIL Bupati (Wabup) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Badrun Nggai menyebutkan, bahwa perbedaan suku dan agama di daerahnya menjadi kekayaan tersendiri. Tidak hanya itu, Kabupaten Parmout juga sebagai daerah multi etnis karena hampir seluruh suku dan agama hidup rukun dan damai.
Padahal, Kabupaten Parmout yang dikenal dengan sebutan miniaturnya Indonesia karena sebagai daerah multi etnis, yang letaknya berada sangat dekat dengan wilayah konflik. Namun, masyarakat Kabupaten Parmout yang memiliki suku dan agama berbeda-beda tidak terpengaruh dengan konflik, yang terjadi di daerah tetangga dan tetap hidup dengan rukun serta berdampingan.
Terbukti, hal itu juga diperkuat dengan dibentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Parmout. “Hal itu menjadi suatu kebanggaan bagi kami sebagai pemerintah bersama masyarakat yang menjadikan perbedaan suku dan agama sebagai kekayaan, sekaligus senjata untuk memajukan Kabupaten Parmout menjadi yang terdepan,” ujar Badrun Nggai saat menyampaikan sambutannya pada lounching Kabupaten Layak Anak (KLA) yang diresmikan langsung oleh Deputi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Bidang Tumbuh Kembang Anak, Lenny N. Rosalin di RTH Taman Toraranga Parigi, Selasa (26/9).
Ia menambahkan, Kabupaten Parmout sejauh ini terus melakukan pembangunan bersama masyarakat. Terbukti, belum lama ini telah diresmikannya program sosial bank indonesia pada sektor pendidikan dan pencanangan parigi kota literasi dan RTH Taman Toraranga sebagai pusat literasi Kota Parigi ramah anak.
Disamping itu, Pemda Kabupaten Parmout hingga saat ini terus berupaya mewujudkan kabupaten yang layak anak. “Seperti yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Parmout, yang menyediakan ruang baca anak, bioskop anak, ruang teater dan ruang baca umum hingga Studio Radio Parigata,” tandasnya.**
Reporter/Biro Parmout: Roy Lasakka