POSO,- WAJAH Kepala Desa Tongko, Ridwan Karadjo nampak sumringah, larut dalam suasana kebersamaan menyaksikan antusias warga mengikuti rangkaian kegiatan secara tertib, aman, dan mengesankan. Asa tahu saja, sejak terbitnya fajar kemarin pagi Kamis, 21 September 2017, seribuan orang mengikuti jalan santai dari Desa Malei menuju lapangan Desa Tongko. Begitu selesai penyerahan hadiah hiburan bagi para pejalan santai, para peserta dan warga setempat bergerak menuju tepi pantai.
Rupanya di pantai bersejarah itu, ibu-ibu dan orang tua lanjut usia telah menunggu dengan sajian khas nasi bambu dan ikan nike, sebuah ritual syukuran untuk mengenang seratus tahun Desa Tongko, sekaligus bergembira memasuki hari pertama tahun baru Islam, 1 Muharram 1439 H. “Jadi jumlah nasi bambu yang akan dibakar secara simbolis itu berjumlah 100 biji, menunjukkan usia 100 tahun Desa kami”, kata Kades Tongko, Ridwan Karadjo.
- PEMBAKARAN NASI BAMBU, Bagi masyarakat Kabupaten Poso, Nasi Bambu (inuyu) tak hanya sebagai penganan biasa, tapi juga sebagai makanan khas yang wajib disajikan dalam ritual kebudayaan. Dalam
merayakan 100 Tahun Desa Tongko kemarin, Kadis Sosial Kabupaten Poso, Drs.Victor Tumonggi,M.Pd, di dampingan Kades Tongko, Ridwan Karadjo, melakukan pembakaran 100 biji nasi bambu secara simbolis. FOTO/KAILIPOST - PENANAMAN POHON EBONI. Bagi masyarakat Sulawesi Tengah, sejak dahulu kalan Kabupaten Poso dikenal karena pohon ebony. Karena pohon ini sudah mulai berkurang, Pemkab Poso pun menggalakkan penanam ebony di beberapa lokasi. Sebagai bentuk pengabdian pemuda, para peserta BBKT dari setiap Kabupaten, masing-masing menanam 1 pohon eboni di pinggir jalan menuju tepi pantai. FOTO/KAILIPOST
Berselang beberapa saat kemudian, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Poso, Victor Tumonggi,M.Pd, bersama rombongan memasuki pantai Desa Tongko. Dalam sambutannya, Victor yang mewakili Bupati Poso, Darmin Agustinus Sigilipu, mengapresiasi kinerja Kepala Desa dengan mengembangkan potensi wisata desa yang terletak di Jalan Poros Poso-Ampana itu. “Ini sebuah terobosan yang perlu kita apresiasi, hanya memang jalan masuknya dan fasilitas di dalam masih harus ditata sedemikian rupa, khusus kepada peserta Bulan Bakti Karang Taruna, dari berbagai daerah kami sampaikan terima kasih dan selamat beraktifitas di desa yang sedang merayakan hari ulang tahunnya yang ke-100”, kata Victor, sebelum menyalakan bara seratus biji nasi bambu (inuyu) sebagai simbol ritual adat Poso.
Begitulah rangkaian kegiatan Bulan Bakti Karang Taruna Se-Sulawesi Tengah yang sebelumnya dibuka oleh Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, selain berlomba mereka juga melakukan bakti sosial berupa pembersihan pantai dan penanaman eboni di kawasan pantai yang belum memiliki nama tersebut. Karena bertepatan dengan hari ulang tahun desa yang menjadi tuan rumah, keseluruhan warga yang ada pun mendukung sepenuhnya kegiatan anak muda tersebut. Jadilah Desa Tongko sejak tiga hari lalu, sebagai fokus kunjungan masyarakat, khususnya yang ada di Kecamatan Lage, selain untuk mendapatkan suguhan hiburan peserta BBKT dari berbagai daerah, para pengunjung juga memadati puluhan lapak pedagang kaki lima yang tertata rapi.
Informasi yang dihimpun Kaili Post di sekretariat panitia lokal menyebutkan, BBKT Se-Sulawesi Tengah ini akan berakhir besok malam, dengan pengumuman pemenang beberapa jenis perlombaan, sekaligus penyerahan piala dan piagam penghargaan lainnya. **
Reporter/Editor: Darwis Waru