PARIGI MOUTONG,- WALAUPUN Masih terhitung sembilan bulan lamanya jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2018 mendatang, namun sejumlah mesin partai politik di Kabupaten Parmout mulai memanas. Bahkan, memanasnya beberapa partai politik terlihat pada sejumlah partai besar, di antaranya partai Golkar, Hanura dan PBB yang saat ini mulai menunjukkan taringnya dengan mengangkat bendera masing-masing dalam menyatakan sikap arah dukungan terhadap bakal calon bupati dan calon wakil bupati.
Partai Beringin rimbun – Golkar, berdasarkan hasil pleno bakal calon bupati dan wakil bupati partai Golkar pada pekan kemarin, nama Taufik Borman alias Pan berhasil lengserkan Erwin Burase untuk menduduki peringkat pertama sebagai kader Golkar yang masuk dalam bursa bakal calon Bupati Parmout pada Pilkada mendatang.
Padahal Erwin Burase merupakan salah satu calon yang cukup kuat dan digadang-gadang akan berlenggang menggunakan perahu Golkar, namun sayangnya dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Daerah Dua (DPD II) Partai Golkar tidak terlihat nama Erwin Burase dalam daftar susunan nama-nama bakal calon. ”Dari hasil pleno DPD II Partai Golkar Parmout, ada lima nama calon bupati dan tiga nama calon wakil bupati yang direkomendasikan ke pusat untuk dilakukan seleksi. Lima nama calon bupati yakni Taufik Borman, Abd Haris Lasimpara, Isram Said Lolo, Anwar Saing, dan DR Oscar Matompo. Sedangkan tiga nama calon wakil bupati, yakni Muhammad Fahri Lapato, Sugeng Salilama, dan Ndali Sahabu, “ Ujar ketua DPD II Golkar, Taufik Borman yang ditemui Kaili Post, Rabu ( 13/9).
Ketua DPD II Taufik Borman mengatakan, kepada siapa nantinya bendera partai golkar akan di rekomendasikan yang menentukannya adalah pengurus Dewan Pimpinan Pusat. Namun hanya saja pengurus golkar mulai tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten mengharapkan agar kader yang diusung oleh Partai Golkar.
”Siapapun dia, semuanya harus mengikuti tahapan mekanisme yang ada, yang menentukan perahu Golkar akan mengusung dan mendukung siapa, kembali lagi semuanya kita serahkan ketingkat DPP,” ujarnya. Ditanyakan terkait Erwin Burase yang tidak masuk dalam surat hasil rekomendasi DPD II, menurut Taufik dikarenakan keputusan yang diserahkan kepada seluruh flor peserta yang memiliki hak suara dari 23 Pengurus Kecamatan (PK) tidak memberikan rekomendasi kepada Erwin Burase. “Hasil rekomendasi itu diambil melalui keputusan dari seluruh peserta yang memilik hak suara di 23 kecamatan seKabupaten Parmout, jadi tidak ada rekayasa atau kesengajaan dalam hal melahirkan rekomendasi tersebut, ” tuturnya.
Lanjut dia, untuk rekomendasi partai Golkar, pihaknya mengharapkan kepada DPD I yang menggunakan perahu milik golkar adalah kader partai, namun pihaknya juga tidak menutup ruang untuk menerima kader dari partai lain. “Yang pastinya sedangkan orang lain besar keinginan untuk menggunakan perahu Golkar, Apalagi saya yang jelas-jelas adalah kader Golkar sendiri, dan ketua DPD II. Tak dipungkiri saya pun berharap agar Golkar bisa memberikan kesempatan kepada para kader untuk komitmen membesarkan dan mengembangkan partai pada perhelatan Pilkada mendatang,” harap Taufik Borman. **
Reporter/Biro: Fharadiba