sampah bekas botol minuman keras (miras) di pinggiran Taman Kota Fonuasingko Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali |
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri
DULUNYA,
Kabupaten Morowali dikenal dengan
kota bersih dan religius. Namun saat ini, sangat disayangkan semua keadaan
menjadi terbalik. Kota bersih dan religius yang disandang Morowali telah
hilang.
Kabupaten Morowali dikenal dengan
kota bersih dan religius. Namun saat ini, sangat disayangkan semua keadaan
menjadi terbalik. Kota bersih dan religius yang disandang Morowali telah
hilang.
Dengan berserakannya sampah bekas
botol minuman keras (miras) di pinggiran Taman Kota Fonuasingko Kecamatan
Bungku Tengah, Kabupaten Morowali belum lama ini, membuktikan bahwa masalah
kebersihan tak lagi jadi perhatian.
botol minuman keras (miras) di pinggiran Taman Kota Fonuasingko Kecamatan
Bungku Tengah, Kabupaten Morowali belum lama ini, membuktikan bahwa masalah
kebersihan tak lagi jadi perhatian.
Salah seorang warga Desa Bente,
Iwan sangat menyayangkan adanya sampah
bekas botol miras yang berserakan di Taman Kota Fonuasingko. Menurutnya,
fasilitas publik yang telah disediakan oleh pemerintah sejak tahun 2018 lalu
itu tidak terjaga dari tangan-tangan kotor oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Dulu taman ini indah dan bersih, tetapi yang saya liat sekarang ini sudah
dikotori oleh tangan-tangan maksiat yang tidak bertanggung jawab” ujarnya.
Iwan sangat menyayangkan adanya sampah
bekas botol miras yang berserakan di Taman Kota Fonuasingko. Menurutnya,
fasilitas publik yang telah disediakan oleh pemerintah sejak tahun 2018 lalu
itu tidak terjaga dari tangan-tangan kotor oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Dulu taman ini indah dan bersih, tetapi yang saya liat sekarang ini sudah
dikotori oleh tangan-tangan maksiat yang tidak bertanggung jawab” ujarnya.
Ia menambahkan, selain mengotori
taman, sampah botol miras tersebut juga menodai nama besar Kabupaten Morowali
yang dikenal dengan Kota Religi. “Itu sampah miras, berarti maksiat
merajalela dan semakin bebas disini, saya berharap agar pemerintah daerah tidak
timggal diam dengan semua ini, harus ditanggapi serius, bahkan kalau perlu
dibuatkan aturan tegas” tandasnya.**
taman, sampah botol miras tersebut juga menodai nama besar Kabupaten Morowali
yang dikenal dengan Kota Religi. “Itu sampah miras, berarti maksiat
merajalela dan semakin bebas disini, saya berharap agar pemerintah daerah tidak
timggal diam dengan semua ini, harus ditanggapi serius, bahkan kalau perlu
dibuatkan aturan tegas” tandasnya.**