Sumber: Humas Parmout
|
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus bersinergi menurunkan angka kemiskinan
di kabupaten itu.
“Mengatasi masalah kemiskinan tidak bisa hanya dikerjakan oleh satu OPD,
tetapi diperlukan kerja sama semua perangkat yang ada,”kata Wabub saat
memimimpin rapat koordinasi penyusunan rencana pembangunan jangka menengah
daerah (RPJMD) 2018-2023 di Parigi, Senin (18/2/2019).
Wabub menjelaskan pengentasan kemiskinan daerah perlu keterlibatan semua pihak
dan program dibangun setiap OPD manfaatnya harus menyentu langsung kepada
masyarakat.
Menurutnya, kemajuan daerah ditentukan dari kinerja serta implementasi kegiatan
yang telah diprogramkan masing-masing instansi.
Olehnya, masing-masing OPD wajib mengetahui presentase capaian program kegiatan
setiap tahun selama lima tahun kedepan.
“Setiap tahun pimpinan inatansi harus menyampaikan capaiannya target serta
program apa saja yang telah dilaksanakan,” pintan mantan Kepala Dinas
Perhubungan Parigi Moutong ini.
Sebelumnya, Bandan Pusat Satistik (BPS) Parigi Moutong mencatan secara absolut
per jumlah penduduk miskin di kabupaten itu naik sebesar 782 jiwa selama 2018.
Menurut BPS, secara presentase jumlah penduduk miskin Parigi Moutong selama
2018 yakni 17,41 persen dibanding 2017 jumlah penduduk miskin berada pada angka
17,55 persen.
“Presentasi itu turun disebabkan karena lambatnya pertumbuhan penduduk
hanya 1,4 persen,” ungkap Ipung, Kepala Seksi Neracawilayah dan Analisis
Statistik BPS Parmout.
Dari data yang dirilis BPS setempat, secara absolut perorangan dalam kurun
waktu 2017 tercatat jumlah penduduk miskin berada diangka 82.881 jiwa atau
secara presentase 17,55 persen dan 2018 berada diangka 83.663 jiwa namun secara
presentase 17,41 persen.**