Kerugian Akibat Bencana Capai Rp18,4T

  • Whatsapp
banner 728x90
Sumber/editor: Humpro Sulteng/Ikhsan Madjido

KERUGIAN Yang dialami Sulawesi Tengah khususnya di kota
Palu, Kabupaten Sigi, Parigi Moutong dan Donggala, akibat bencana menembus angka
Rp18,4 Triliun. Angka itu seperti untuk Kota Palu sebesar Rp8,3 Triliun,
Kabupaten Sigi Rp6,9 Triliun, Donggala Rp2,7 Triliun dan Parmout Rp640 Milyar.

Nilai kerugian ini dikemukakan Sekretaris Daerah
Provinsi (Sekdaprov) Sulteng Hidayat Lamakarate pada rapat koordinasi
perekonomian dan pembangunan Sulteng, di Hotel Estrella Kabupaten Banggai, Kamis
(14/3/2019.

“Karena itu saat ini Sulteng kini telah memasuki
tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Agar nantinya pembangunan dilakukan
sebagaimana visi misi yakni  Sulteng yang maju, mandiri dan berdaya saing.
Rehabilitasi bertujuan untuk mengembalikan dan memulihkan fungsi bangunan dan
infrastruktur,” kata Hidayat.

Rapat koordinasi merupakan bagian dari usaha
pemerintah untuk mensinkronisasikan dan mengharmonisasikan berbagai kebijakan
dan program dengan pemerintah kabuoaten kota dalam bidang perekonomian.

Pemprov Sulteng menurutnya memiliki kebijakan
strategis rencana pembangunan jangka menengah daerah tahun 2016-2021.

Dengan visi mewujudkan Sulteng maju mandiri dan berdaya saing termasuk didalamnya
langkah langkah strategis sekaligus sebagai titik fokus dalam mengembangkan
pembangunan ekonomi.

“Semoga  rapat koordinasi dapat berjalan
dengan baik dan diharapkan pula melahirkan regulasi penting untuk dijadikan
dasar kebijakan pemerintah baik ditingkat prov maupun kabupaten kota,” harapnya.

Rakor digelar Biro Ekonomi dan Pembangunan
Sekretariat Daerah Sulteng  kerjasama pemerintah Kabupaten Banggai dengan
mengangkat tema menjaga stabilitas dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi
Sulteng.

Rakor dimulai 13 Maret 2019 sampai 15 Maret 2019.
Turut hadir dalam pembukaan Wakil Bupati  Banggai Mustar Labolo.

Kepala Biro Admininstrasi Perekonomian dan Pembangunan Richard Arnaldo
Djanggola.

Adapun narasumbernya Asisten Adm.Ekonomi dan
Pembangunan Setda Prov.Sulteng Dr.Ir.Bunga Elim Somba,M.Sc, kementerian
perdagangan RI, BI Perwakilan Sulteng, kepala OJK sulteng, Bappeda Provinsi Sulteng
diwakili Kabid Ekonomi Syaiful Hasibuan.

Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov
Sulteng Richard Arnaldo Djanggola  menyampaikan maksud dan tujuan
pelaksanaan rapat koordinasi sebagai wadah silaturahmi dan berbagi informasi
perekonomian antara pusat dan daerah.

Selain juga sebagai sinkronisasi program dan
kegiatan sektor perekonomian antara pusat dan daerah. Penyusunan Roadmap pengendalian inflasi daerah serta membahas isu – isu
strategis perekonomian dan pembangunan.

Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo menjelaskan, hasil sensus penduduk tahun
2017, jumlah penduduk Banggai mencapai 365.616 jiwa.

Dengan komposisi masyarakat yang plural disertai semangat gotong royong dan
kerukunan hidup umat beragama yang berjalan harmonis dan terkoordinasi bersama
seluruh pemangku kepentingan sehingga semua elemen masyarakat berjalan
selaras,serasi dan seimbang.

Sehingga menciptakan suasana yang kondusif dan
mendorong kemajuan berbagai sektor pembangunan di Banggai dengan capaian
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 sebesar 8,42 persen lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07 persen.

Menurutnya, cadangan gas alam yang telah
dieksploitasi beserta industri turunannya, masih menjadi penopang tingginya
investasi di Banggai.

Namun demikian, potensi potensi lain terutama pertanian dan perkebunan,
perikanan dan kelautan serta pariwisata akan terus digenjot untuk tumbuhnya
perekonomian daerah.

Dari sektor UKM, Banggai jelas Mustar telah
mengembangkan usaha tenunan nambo (batik nambo) dengan meningkatkan produksi
serta melakukan promosi hingga keluar negeri. Kini, tenunan nambo dengan ke
khasan ragam coraknya, telah mampu merambah dan dikenal hingga ke manca negara,
sehingga atas berbagai prestasi tersebut, Kabupaten Banggai mendapatkan
penghargaan dari berbagai pihak baik nasional maupun internasional.**

Berita terkait