Isra’ Mi’raj, IMIP Berbagi Santunan

  • Whatsapp
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri

DEWAN Kemakmuran Masjid (DKM) PT
Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), menggelar kegiatan Isra Mi’raj
Nabi Muhammad SAW, yang dihadiri langsung oleh ketua DKM PT IMIP, Joko Suprapto
di Masjid Alkhairaat Desa Fatufia Kecamatan Bahodopi, Rabu (3/4/2019).
Turut hadir Sekretaris
Dewan Fatwa MUI Kabupaten Morowali, Muhtadi, Wabup Morowali Najamudin, Kapolsek
Bahodopi, Danramil Bahodopi, ratusan masyarakat dan puluhan anak yatim yang
tinggal di desa lingkar tambang se-Kecamatan Bahodopi.
Ketua DKM PT IMIP, Joko
Suprapto dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai umat Islam wajib meneladani
perilaku Nabi Muhammad SAW utamanya perilaku dalam mentaati ibadah sesuai
perintah Allah SWT.
“Marilah kita syukuri hidup ini, yang
mana setiap saat selama kehidupan ini ada nikmat didalamnya, salah satu
kenikmatan yang harus disyukuri yaitu, rahmat dan karunia Allah SWT,”
katanya.
Kegiatan tersebut
bertema “Jadikan Isra Mi’raj sebagai evaluasi ibadah, Shalat menjadi media
pencerahan untuk mewujudkan insan yang berakhlakul karimah”
Sekretaris
Dewan Fatwa MUI Kabupaten Morowali, Muhtadi mengajak seluruh masyarakat
Kabupaten Morowali untuk mensukseskan perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
“Meskipun kita berbeda pilihan,
kita harus tetap bergandengan tangan, dan MUI berharap khususnya umat Islam
mari kita sukseskan Pemilu ini, salurkan aspirasi sembari menjaga keamanan,
persatuan dan persaudaraan, siapapun nantinya yang terpilih sebagai pemimpin,
kita berharap bisa menjadi teladan dan memperjuangkan kesejahteraan seluruh
masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu,
manajemen PT IMIP Site Morowali membagikan santunan kepada 100 anak yatim yang
tinggal di Desa yang masuk dalam wilayah lingkar tambang di Kecamatan Bahodopi.
Koordinator Divisi
Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan bahwa indahnya berbagi
adalah salah satu ajaran agama Islam yang mengajarkan kepada para pemeluknya
untuk saling membantu antar sesama. Lebih dari itu, pikiran dan naluri manusia
sebagai makhluk sosial selalu menuntut  untuk bersikap peduli terhadap
segala penderitaan, kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan sesama.

“Dari sisi agama, sikap
kesetiakawanan sosial untuk berbagi kepada sesama merupakan hal yang
melatarbelakangi pemberian santunan ini, sebagai makhluk sosial alangkah
indahnya kalau kita selalu berbagi,” tandasnya.**

Berita terkait