Sulteng Prabowo Menang

  • Whatsapp
Reportase: andono wibisono/ikhsan madjido

PASLON Nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
menang di tiga tempat pemungutan suara (TPS) di daerah terdampak gempa dan
likuifaksi Desa Lolu, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Berdasarkan hasil perhitungan secara manual di TPS
01 Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Prabowo Subianto – Sandiaga
Uno (02) meraih 119 suara, sementara Jokowi – Ma’ruf Amin (01) meraih 78 suara.
Suara tidak sah berjumlah 3 surat suara. Total jumlah surat suara sebanyak 200
surat suara. Perhitungan surat suara presiden dan wak presiden di mulai pukul
14.00 wita dan berakhir pukul 15.00 wita.

Pasangan 02 juga menang di TPS 02 Desa Lolu
Kecamatan Biromaru. Di TPS tersebut Prabowo – Sandi memperoleh 105 dan Jokowi –
Ma’ruf Amin meraih 54 suara.

TPS 11 Desa Lolu pasangan Prabowo – Sandiaga Uno
juga unggul dengan perolehan suara 123 dan pasangan Jokowi-Ma’ruf meraih 60
suara. Terdapat 15 TPS di Desa Lolu Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi, dengan
jumlah pemilih sebanyak 3.097 orang. 

Sementara, di TPS Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola. mencoblos di TPS
05 Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Rabu (17/4), Prabowo-Sandi juga
unggul.

Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno
menang sebanyak 191 suara. Capres dan cawapres 01 Jokowidodo-Ma’ruf Amin hanya
memperoleh 54 suara dari 245 daftar pemilih tetap (DPT).

Berdasarkan pantauan Gubernur Longki, di daerah
Sulteng hingga siang kemarin, suasana masyarakat 
menyambut Pemilu Serentak
masih terkendali. Meski demikian, ia mengimbau masyarakat agar tetap
mengendalikan diri dan menerima hasil perhitungan suara.

“Siapa pun yang terpilih, masyarakat saya imbau
tidak melakukan tindakan hura-hura, lepas kontrol, lepas kendali. Saya imbau
(masyarakat) untuk tetap mengendalikan diri,” kata Longki kepada sejumlah
wartawan usai memberikan hak suaranya.

Dari Parigi Moutong dilaporkan hasil perhitungan
di TPS 5 Kelurahan Loji Kecamatan Parigi, tempat Bupati Parigi Moutong H Samsurizal
Tombolotutu memilih, khusus untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, suara
pasangan nomor urut 02 Prabowo – Sandi unggul 137 suara dari pasangan nomor
urut 01 Jokowi – Ma’ruf Amin memperoleh 68 suara.

Sementara di TPS 6 Kelurahan Masigi, tempat Wakil
Bupati Badrun Nggai memilih, pasangan Prabowo – Sandi juga unggul 150 suara dan
Jokowi – Ma’ruf Amin memperoleh 116 suara.

Kecam Hasil Quick Count
Juru bicara Sahabat Prabowo Sandi Sulsel, Putri
Utami Muis mengecam lembaga survei yang merilis hasil quick count di
seluruh stasiun TV Indonesia. Menurutnya lembaga survei terlalu cepat
menggiring opini publik untuk percaya hasil dari Pemilu 2019.

Sekretaris Gerakan Milenial Sulsel itu
menyayangkan statement yang dituturkan berbagai lembaga survei.
“Itu disaksikan semua orang loh, jangan
terlalu jumawa seolah-olah hasil quick
count
 kalian yang paling benar, kalian sama saja tidak menghargai
keberadaan KPU dan sama sekali tidak memberikan pendidikan politik
yang baik untuk masyarakat,” tegas wanita yang akrab disapa Pute itu,
seperti dilansir tagar.id.

Wanita yang juga Politisi PAN itu,
menghimbau semua elemen masyarakat jangan percaya quick count. Hanya prediksi yang sampelnya tidak merepresentasikan
semua TPS di seluruh Indonesia. 

Diketahui sejak kemarin sore, semua stasiun TV di
Indonesia menyiarkan hasil quick count
dari berbagai lembaga survei dan merilis hasil Jokowi menang.

Tunggu Real Count
Hal sama juga diucapkan Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Tedjo Edy yang juga
meminta para relawan dan pendukung tidak terpengaruh dengan hasil sejumlah quick count dan exit pol yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf.

Sebab mantan Menteri Polhukam pertama era pemerintahan Joko Widodo itu lawan
sesungguhnya Prabowo-Sandi bukan hasil hitung cepat, melainkan
Jokowi-Ma’ruf.

“Ada hitungan quick count tapi
lawan Prabowo bukan itu, lawan Prabowo itu 01,” kata Tedjo, dilansir CNN.

Apalagi, kata dia, pihaknya pun saat ini memiliki
lembaga hitung cepat sendiri yang justru memenangkan Prabowo-Sandi. Untuk saat
ini dia meminta agar para pendukung dan relawan tetap mengawal proses demokrasi
hingga hitungan riil dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Jangan percaya dulu dengan itu, kami punya lembaga hitung sendiri. Teman
pendukung jangan patah semangat kita tetap kawal C1 seterusnya mulai dari TPS,
kecamatan dan seterusnya,” kata dia.

Di tempat yang sama, Komisaris Jenderal Polisi Purn Muhammad Sofyan Jacob juga
meminta agar relawan tetap semangat. Dia juga meminta agar masyarakat tetap
menunggu hasil perhitungan real count.

“Tunggu real count,” kata
dia. 


Dalam kesempatan itu, dirinya meyakini
Prabowo-Sandi tetap menang dalam Pilpres 2019 ini. Sebab dari data pilpres di
BPN memang Prabowo-Sandi unggul dari Jokowi-Ma’ruf.

“Unggulnya pun di atas 50 persen,” kata dia.

Hal berbeda justru diungkap oleh Politikus PAN Eggy Sudjana melihat hasil quick count ini. Dia menyebut ‘people
power’ yang selama ini dinarasikan oleh Amien Rais harus dilakukan.

“People power mesti dilakukan. Ini sudah kedaulatan rakyat. Ini cara dari
Allah agar Prabowo dilantik lebih cepat,” kata dia.


Pernyataan ini cukup beralasan, pasalnya hasil quick count versi KPU RI,
berdasarkan pantauan Kaili Post,
hingga pukul 23.45 Wita pasangan Prabowo-Sandi unggul 55,27 persen dari
pasangan Jokowi-Ma’ruf yang meraih 44,78 persen.

Dilansir Nusanews.id Aplikasi AyoJagaTPS merilis
perolehan sementara hasil Pilpres 2019, Rabu (17/4/2019) sore.

Hingga pukul 15.00 WIB, suara yang masuk di 200.000 TPS lebih dengan tingkat
sebaran di 100.000 lebih TPS kabupaten/kota di 34 Provinsi Indonesia,
menempatkan pasangan Prabowo-Sandi unggul 59,74%. Sedangkan Jokowi-Ma”ruf
Amin 40,26%.

Co Founder AyoJagaTPS, James Falahudin mengatakan, penghitungan ini hasil dari
laporan masyarakat yang menggunakan aplikasi AyoJagaTPS.

“Jokowi – Maruf 40,26? dan Prabowo – Sandi 59,74,” kata James saat
jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).


Untuk diketahui, AyoJagaTSP bukan lembaga survei
melainkan flatform mobile bagi masyarakat luas yang ingin berpartisipasi secara
independen untuk berkontribusi dalam rekapitulasi.

“Jadi, kita tak berpihak ke 01 maupun ke 02,” ucapnya.

Dia menegaskan, bahwa misi utama AyoJagaTPS adalah menjaga perolehan suara
Capres dan Cawapres dari segala bentuk kecurangan, yang berpotensi merusak pesta
demokrasi.

“Namun, ternyata ada yang tidak suka Pilpres berjalan Jujur, Adil dan
Transparan. Dalam dua hari terakhir, website dan Aplikasi ayojagatps.com
berkali-kali dihack (Crack), oleh orang yang tidak bertanggungjawab,”
ungkapnya.

“Kami pun terus berusaha agar “gangguan” dan serangan ini bisa
segera selesai, demi menghadirkan Pilpres yang damai,” kata James.***

Berita terkait