Klaim Asuransi Pasca Gempa 32,67 Persen

  • Whatsapp
banner 728x90


Reporter: Firmansyah Lawawi


OTORITAS Jasa Keuangan (OJK)
merupakan suatu lembaga yang bertugas bukan hanya  melakukan pengawasan terhadap perbankan,
namun juga industri keuangan non Bank. Seperti asuransi, pasar modal,
pegadaian, yayasan dana pensiunan hingga
leasing.


Di Sulteng pasca bencana
alam 28 September silam, OJK mencatat terjadi peningkatan yang signifikan pada
sektor nilai klaim asuransi sebesar 32,67 persen. Hal tersebut disebabkan
pembayaran terhadap kerugian bangunan dan kendaraan yang hilang akibat bencana
alam.


“Untuk Padagimo,
periode Desember 2018 tercatat Rp1,3 milyar atau sebanyak 95 persen t
otal kredit di Sulteng.
Nilai asuransi kerugian jiwa akibat meninggal dunia dan cacat, masih dalam
proses percepatan pembayaran di pihak asuransi,” ungkap ketua OJK Sulteng,
Gamal Abdul Kahar saat Market Update perkembangan industri jasa keuangan
Sulteng dirangkai dengan bukber bersama awak media di Hotel Santika, Selasa
(14/5/2019).


Dari sektor perkembangan pasar
modal, ungkap Gamal, terjadi penurunan di sektor penjualan Reksadana. Karena
investor Reksadana cenderung menarik dananya pasca gempa bumi.


Estimasi perkembangan
pasar modal tersebut lanjutnya, bulan Maret 2018 jumlah investor 2,584. Nilai penjualan
Reksadana sebanyak Rp575 milyar. Nilai transaksi saham 183,90.


Sementara di bulan Maret
2019 investor mengalami peningkatan 4,448. Sedangkan nilai penjualan Reksadana
mengalami penurunan sebesar Rp87,22 milyar. Nilai transaksi saham 104.59.


“Walaupun penjualan
reksadana di bulan Maret 2019 mengalami penurunan. Diakibatkan banyak investor
cenderung menarik dananya akibat bencana alam, namun terjadi peningkatan jumlah
investornya sebanyak 4,448,” paparnya.


Terjadinya peningkatan
jumlah investor sebanyak 72,14 persen di bulan Maret 2019, disebabkan
operasional Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Sulteng dan galeri
investasi Universitas Tadulako serta kegiatan kampanye sosialisasi, edukasi
yang masif melalui program” Yuk nabung saham“.


Ditambahkanya, telah
dibuka kantor bursa efek Indonesia di kota Palu,  bertujuan guna mengajak masyarakat untuk
menanam saham. “Kantornya baru dua bulan dibuka. Dibawah pimpinan pak
Danang. Bekerja sama dengan para ahli dari pihak Universitas Tadulak
o, ” bebernya.

Program Kredit Usaha
Rakyat (KUR) di Sulteng sendiri pada bulan Desember 2018 mencapai Rp1,3
triliun, dengan jumlah debitur
sebanyak  43.000 orang. Kredit KUR
diprioritaskan pada sektor Agrobisnis. Karena di Sulteng sendiri memiliki
beberapa potensi, seperti alam, pertanian, perkebunan dan perikanan.
**

Berita terkait