Festival Anak Pasigala, Bantu Pulihkan Trauma

  • Whatsapp
banner 728x90
Keterangan foto: Salah satu penampilan musik hasil karya sendiri pada Festival Anak Pasigala di Taman GOR, Sabtu (22/6/2019). Foto: Cilling

Sumber: Humpro Sulteng

UPAYA Mengobati trauma anak di daerah bencana Palu, Sigi, dan Donggala
(Pasigala) di Provinsi Sulawesi Tengah, terus dilakukan.

Adalah Yayasan Plan turut andil memulihkan psikis anak pascabencana
gempa, tsunami dan likuefaksi. Ratusan anak-anak Pasigala unjuk kreativitas di
Taman Gelanggang Olahraga (GOR) Palu, pada Sabtu (22/6/2019).

Direktur Yayasan Plan Indonesia, Dini Widiastuti mengatakan, festival
yang dibuat adalah kulminasi dari hal-hal baik yang dicapai Plan selama
sembilan bulan mendampingi anak-anak penyintas di 10 desa/kelurahan di Pasigala.

Ia mengatakan, ada empat zona dalam festival yang bisa dimanfaatkan
anak sepuasnya yaitu zona ekspresi, kreasi, bicara dan zona sehat.

“Kami ingin anak-anak berkreasi, bermain, mengungkapkan ide
kreativitasnya sepuasnya,” kata Dini saat memberi sambutan.
Penari Cilik menampilkan tariannya di Festival Anak Pasigala
Di area festival anak Pasigala melakukan kegiatan menarik, seperti kuis
rangking 1, menari tarian adat khas Sulteng, menampilkan drama, kolase,
pantomim, sesi fotografi, kolase gambar, sampai olahraga futsal.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulteng Moh Hidayat Lamakarate menyambut
baik festival untuk menghibur anak-anak Pasigala supaya lekas bangkit dari
trauma yang terjadi pascabencana 28 September 2018.

“Dengan memberi semangat, motivasi ke anak-anakku supaya tidak terus
berpikir dengan kejadian kemarin,” ujarnya.

Di kesempatan itu, Sekprov HIdayat membacakan beberapa pokok pikiran
dari anak Pasigala yang ingin diwujudkan pemda seperti mencegah pernikahan
dini, menghentikan tawuran, menyelesaikan masalah gizi buruk, memerangi narkoba
dan mendirikan kawasan bebas asap rokok.

Menurut Sekprov Hidayat Lamakarate, apa yang dipikirkan anak-anak
sejalan dengan diperbuat pemda untuk meningkatkan kesejahteraan, khususnya
anak.

“Saya akan pegang sebagai bahan penyusunan kebijakan pemerintah
provinsi untuk mendorong keinginan anak-anak Sulawesi Tengah, Insya Allah
diwujudkan,” pungkas Hidayat Lamakarate.

Pembukaan festival itu ditandai pelepasan delapan burung merpati,
masing-masing oleh Sekprov, Direktur Plan, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Ihsan Basir dan undangan lainnya.

Turut memeriahkan acara, pemain muda timnas sepakbola putra Witan
Sulaiman dan Zahra, dari timnas muda sepakbola putri.**

Berita terkait