575 Koperasi di Sulteng Sisa Kenangan

  • Whatsapp
banner 728x90

SEBANYAK 575 koperasi di Sulawesi Tengah hingga 2018 dinyatakan tutup alias tinggal kenangan. Hingga akhir Desember 2018, jumlah koperasi masih tersisa 2.150 unit. Dari jumlah itu, yang aktif sebanyak 1.575 unit. Yang telah menyelenggarakan RAT sebanyak 395 unit koperasi atau sebesar 25 %.

Dari data tersebut disimpulkan bahwa kinerja koperasi – koperasi di Sulteng masih jauh dari harapan. ‘’Untuk itu saya mohon kepada dinas yang membidangi hal tersebut agar betul-betul melaksanakan tugas pembinaan kepada gerakan koperasi begitu pula dengan Dekopinwil /Dekopinda sebagai wadah dari pada gerakan koperasi seperti yang tertuang di UU nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 57 bahwa Dekopin berfungsi untuk memperjuangkan kepentingan dan bertindak sebagai pembawa aspirasi gerakan koperasi,’’ demikian amanat Gubernur Sulteng yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Sitti Nourma Madjanu MH ketika membuka Hari Koperasi Nasional ke 72 tahun kemarin di lapangan Pogombo kantor gubernuran Sulteng, Selasa (23/07/2019).

Berdasarkan data di Kementerian Koperasi Dan UKM RI dan BPS tahun 2014 kontribusi koperasi terhadap pembentukan PDB nasional sebesar 1,71 % dan di tahun 2018 meningkat tajam naik sebesar 5,1 %.  Sementara itu dari data yang dapat dihimpun hingga akhir Desemsber 2018 jumlah koperasi di Sulteng mencapai 2.150 unit koperasi.

Tantangan baru yang dihadapi oleh dunia perkoperasian saat ini tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata, namun menyangkut persoalan mindset dan juga perubahan dalam sistim tata kelola. Dalam konteks itu, maka koperasi harus melakukan reformasi total terhadap sistem kepranataan yang sudah berjalan saat ini.

Lebih lanjut dikatakan bahwa reformasi total koperasi yang telah dilakukan dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini, pada dasarnya mendorong koperasi untuk dapat beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis. Para insan koperasi disiapkan untuk mempunyai kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya.

Untuk itu, kata gubernur koperasi sudah saatnya memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan pengembangan aplikasi-aplikasi bisnis lainnya, dengan demikian diharapkan kepada gerakan koperasi dapat merangkul generasi millenial, yang saat ini jumlah mereka telah mencapai sepertiga dari totalitas penduduk Indonesia.

“Sehubungan dengan hal tersebut saya harapkan kepada opd terkait dan dekopin untuk saling bahu membahu dalam membangun koperasi kita kedepan. mari bersama-sama antara pemerintah dan dekopin dan agar bekerja sama bahu membahu dalam memajukan koperasi kita ke depan,’’ harapnya.

Nampak hadir para kepala OPD Lingkup Prov.Sulteng, Perwakilan Forkopimda, Wakil Bupati Sigi, Kepala OPD Kota Palu, Perbankan, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Pengurus Dekopinwil Prov.Sulteng dan Kab/Kota, Para Pegiat serta Penggerak Koperasi Se Sulteng.**

Sumber/editor: Humpro Pemprov/Ramdan otoluwa

Berita terkait