Driver Ojek Online Demo, Tuntut Mundur Managemen

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter:
Yohanes Clemens
SEJUMLAH Driver ojek online (ojol) Grab yang tergabung
dalam Komunitas Patriot, Senin, 8 Juli 2019, mendatangi Kantor Grab Palu di
Jalan Sam Ratulangi. Kedatangan para driver mempertanyakan regulasi  pengurangan insentif yang tak kunjung ada
solusi dari pihak manajemen Grab Driver Center (GDC) atau Kantor Grab Palu.
Pantauan media ini, para driver juga menempelkan kertas karton berisi dua poin
aspirasi yakni, permintaan mengganti manajemen GDC Palu dan mengembalikan skema
insentif keregulasi yang lama.

Kedatangan para driver mengundang
perhatian masyarakat pengunjung yang ada warkop samping Kantor Grab itu. Hal
tersebut diakibatkan, penyampaian aspirasi para ojol sempat menimbulkan
ketegangan antara driver dan pihak manajemen GDC Palu.  Beruntung ketegangan tidak berlangsung lama
setelah ditenangkan beberapa perwakilan masyarakat.
“Pengurangan insentif yang
dikeluarkan pihak manajemen Grab sangat merugikan driver. Pendapatan driver
berkurang drastis hingga mencapai 60 persen. Ini sistem bisa diatur, kan manusia
yang bikin, harusnya dirubah biar tidak merugikan teman-teman driver,”
kata Rudy selaku Pembina Komunitas Patriot Mitra Grab Palu.
Sehingga, Rudy menegaskan, jika
manajemen GDC Palu tidak bisa melakukan intervensi ke pusat untuk memberlakukan
kebijakan berdasarkan area, maka harus dilakukan pergantian secara menyeluruh.
Nama besar Grab saat ini menurutnya tidak terlepas dari kinerja mitranya yaitu
para driver.
“Melalui teman-teman pers kami
juga berharap agar aspirasi ini bisa sampai ke manajemen Grab pusat lewat
pemberitaan. Kami yakin setelah membaca berita teman-teman dan mereka
(manajemen pusat) merasa punya tanggungjawab pasti akan mengambil langkah
perbaikan sistem,” tandas Rudy.
Sedangkan, dikesempatan lain
Penanggungjawab (PIC) Grab Kota Palu Ismail mengatakan pihaknya juga tidak bisa
berbuat banyak dalam memenuhi permintaan tersebut. Itu karena regulasi terkait
insentif merupakan kebijakan manajeman Grab pusat.
Ismail menjelaskan, pihak kami
hanya bisa memperbaiki hal-hal teknis dengan mengusulkan dari manajemen Grab
Palu. Dan yang bisa kami bantu, kata Dia, terkait titik penjemputan orderan
yang terlalu jauh dan jam buka tutup marchand.
“Sedangkan, terkait aspirasi
harus dilakukan penggantian manajemen Grab Palu, para driver disilakan bersurat
ke pusat. Penggantian bisa dimungkinkan apabila ada alasan yang jelas dan
mendasar.
Harus ada alasan, kalau persoalan
insentif pasti ditolak karena itu kebijakan dari pusat. Tapi kalau soal yang
lain, misalnya ada perlakuan yang tidak menyenangkan, baru bisa diminta
penggantian manajemen atau person. Makanya saya menilai tuntutan mereka
(driver) tidak masuk akal, saya sudah minta dicabut,” urainya.**

Berita terkait