Ahmad Rudiyanto Ayah Riska Saila Penderita Penyakit langka Retinoblastoma atau Kangker Mata |
Reporter: Firmansyah Lawawi
Riska Saila berusia 2 tahun sepuluh bulan asal Desa
Pombeve, Kabupaten Sigi, merupakan Balita yang diagnosa mengidap penyakit
langka, Retinoblastoma atau kanker mata.
Pombeve, Kabupaten Sigi, merupakan Balita yang diagnosa mengidap penyakit
langka, Retinoblastoma atau kanker mata.
Diusia
yang masih Balita, dia mengalami keterbatasan penglihatannya. Ditambah lagi
ekonomi kedua orang tuanya tergolong tak mampu.
yang masih Balita, dia mengalami keterbatasan penglihatannya. Ditambah lagi
ekonomi kedua orang tuanya tergolong tak mampu.
Kaili
Post bertandang ke kediaman kedua orang tua Ila sapaan akrabnya. Bangunan rumah
yang berdindingkan papan, dengan luas 10×8 meter.
Post bertandang ke kediaman kedua orang tua Ila sapaan akrabnya. Bangunan rumah
yang berdindingkan papan, dengan luas 10×8 meter.
Ahmad
Rudiyanto (23 tahun) bekerja sebagai tenaga honorer Dinas Pertanian Kabupaten
Sigi, didampingi istrinya Sri Wahyuni (22 tahun) menuturkan bahwa awal kelainan
pada mata anaknya, terjadi setahun lalu. Namun pada retina matanya hanya
terlihat seperti bercak kecil.
Rudiyanto (23 tahun) bekerja sebagai tenaga honorer Dinas Pertanian Kabupaten
Sigi, didampingi istrinya Sri Wahyuni (22 tahun) menuturkan bahwa awal kelainan
pada mata anaknya, terjadi setahun lalu. Namun pada retina matanya hanya
terlihat seperti bercak kecil.
“Pada awalnya, mata anak saya kelihatan ada bintik seperti mata kucing saja. Setelah kurang lebih dua bulan terakhir ini, mata kirinya bengkak. Sehingga dia
tidak bisa untuk melihat, ”
ungkapnya, Kamis (25/7/2019).
tidak bisa untuk melihat, ”
ungkapnya, Kamis (25/7/2019).
Setelah
itu mereka membawa Ila ke Dokter spesialis mata. Namun disarankan untuk
menjalani perawatan ke rumah sakit Undata Palu. “Karena kami tidak
memiliki biaya untuk menginap di Rumah Sakit. Terpaksa kami bawa pulang dan
dirawat di rumah saja, ” tuturnya.
itu mereka membawa Ila ke Dokter spesialis mata. Namun disarankan untuk
menjalani perawatan ke rumah sakit Undata Palu. “Karena kami tidak
memiliki biaya untuk menginap di Rumah Sakit. Terpaksa kami bawa pulang dan
dirawat di rumah saja, ” tuturnya.
Dari
penuturan Dokter mata kata Ahmad, anaknya didiagnosa menderita penyakit kanker
mata. Atau Retinablastoma, “Kata Dokter, Ila harus dirujuk. Karena rumah
sakit di Palu tidak bisa menanganinya, ” katanya.
penuturan Dokter mata kata Ahmad, anaknya didiagnosa menderita penyakit kanker
mata. Atau Retinablastoma, “Kata Dokter, Ila harus dirujuk. Karena rumah
sakit di Palu tidak bisa menanganinya, ” katanya.
Diungkapkanya,
Ila tidak pernah mengeluhkan penyakit yang ada di matanya. Dia beraktifitas
seperti layaknya anak-anak seusianya.
Ila tidak pernah mengeluhkan penyakit yang ada di matanya. Dia beraktifitas
seperti layaknya anak-anak seusianya.
“Anak saya bermain seperti anak-anak lainya. Dia tidak pernah mengeluh atau
merasa sakit di matanya. Hanya jika matanya disentuh, baru dia mengeluh sakit,
“akunya.
merasa sakit di matanya. Hanya jika matanya disentuh, baru dia mengeluh sakit,
“akunya.
Namun
satu minggu terakhir lanjut Ahmad, kedua belah mata anaknya tidak dapat melihat
lagi. “Sebelumnya hanya mata kirinya yang bengkak itu tidak dapat
melihat. Tapi seminggu terakhir mata kanannya juga tidak dapat melihat lagi,
” jelasnya.
satu minggu terakhir lanjut Ahmad, kedua belah mata anaknya tidak dapat melihat
lagi. “Sebelumnya hanya mata kirinya yang bengkak itu tidak dapat
melihat. Tapi seminggu terakhir mata kanannya juga tidak dapat melihat lagi,
” jelasnya.
Kedua
orang tua Ila sangat berharap agar anaknya dapat dirujuk ke rumah sakit yang
bisa menangani penyakit anaknya.
orang tua Ila sangat berharap agar anaknya dapat dirujuk ke rumah sakit yang
bisa menangani penyakit anaknya.
“Untuk saat ini, kami sudah memiliki BPJS. Pihak Dinas Kesehatan bersedia untuk
membantu biaya ke Makasar, ” sebutnya. ***
membantu biaya ke Makasar, ” sebutnya. ***