Dituding Edit Hoax, Yahdi Basma Tantang Sumpah Mubahalah

  • Whatsapp
banner 728x90

Reportase: Ikhsan Madjido

TERSANGKA Kasus dugaan penyebaran berita hoax, Yahdi Basma menantang pihak-pihak yang menuding dirinya sebagai pembuat atau pengedit berita bohong untuk melakukan sumpah mubahalah.

Anggota DPRD Sulawesi Tengah dari Fraksi Partai NasDem itu menantang sumpah mubahalah karena tidak berhentinya tekanan dan glorifikasi berbagai saluran media, termasuk demo masyarakat.

“Saya sepakati bersama anak-isteri, untuk mengemukakan semacam sumpah yang dalam Syari’at Islam dikenal dengan Mubahalah, yakni suatu tindakan dengan ikhlas dan siap saat ini juga dilaknat Allah SWT atas suatu kebenaran yang diyakini,” kata Yahdi Basma, Kamis (19/9/2019).

Mubahalah adalah prosesi pengambilan sumpah di bawah atau dengan memegang Al Qur’an, yang dilakukan beberapa pihak, untuk mencari tahu siapa yang benar dan siapa yang salah dalam sebuah perkara.

Resiko sumpah ini pun tak main-main. Jika ada yang berbohong atau tak menepati sumpah mubahalah, maka pasti akan dilaknat oleh Allah.

Yahdi Basma dituduh menyebarkan berita salah satu koran di Sulteng yang sudah diedit judulnya menjadi ‘Longki Djanggola Membiayai Aksi People Power di Sulteng’.

Yahdi mengatakan tak mungkin menyebarkan hoax terhadap Longki. Dia mengatakan mengirim foto tersebut ke grup WhatsApp (WA) untuk mencari klarifikasi atau fakta sebenarnya soal berita tersebut.

“Terkait langkah saya tersebut, maka saya meminta maaf dengan segala kerendahan hati kepada siapa saja yang terusik, khususnya kepada Bapak Gubernur Sulteng,” ucapnya.

Perkembangan akhir-akhir ini, terbangun opini bahwa yang bersangkutan yang membuat foto editan.

“Fakta ini menjadi patut diduga sistematis, termasuk demo hari ini (Kamis 19/9/2019-red). Hingga saat ini, begitu banyak keluarga, kolega dan sahabat yang menelan mentah informasi  sistematik tersebut dan membuat saya tentu terusik,” tandasnya.

Berikut tantangan sumpah Mubahalah Yahdi Basma:

DENGAN INI, SAYA BERSAMA ANAK-ISTERI, MENUNGGU DAN MENGAJAK SIAPA SAJA YANG MENYEBUT SAYA SEBAGAI PEMBUAT DAN ATAU PENGEDIT FOTO YANG MENJADI POKOK LAPORAN BAPAK GUBERNUR SULTENG, TERMASUK YG MENYEBUTKAN MENYEBARKAN (JIKA ITU DIMAKNAI SEBAGAI MEMBUAT EDITAN) UNTUK BER-MUBAHALAH, YANG RESIKONYA SAYA SADARI DAN SAYA YAKINI PENUH, AKAN LANGSUNG MENDAPAT LAKNAT ALLAH SWT SAAT ITU JUGA.

HARI DAN TANGGAL MUBAHALAH, SAYA MINTA DI SUATU HARI JUM’AT AGAR LEBIH AFDHIL.

DEMIKIAN PERNYATAAN SUMPAH INI SAYA BUAT.

Kamis,

19 SEPTEMBER 2019

19 MUHARRAM 1441

YAHDI BASMA, SH.

Berita terkait