OPINI: KITA TIDAK SEDANG BAIK BAIK SAJA

  • Whatsapp
banner 728x90

oleh: Andono Wibisono

JUMAT 27 September 2019. Tahun lalu, Jumat pula tetapi 28 September, bagi kami adalah duka mendalam. Kami Diuji dengan Gempa Bumi, Tsunami & Likuifaksi. Tak cukup itu, ada Penurunan tanah (down land) sekitar garis pantai Teluk Palu hingga tiga sampai empat meter. Gerakan dan pergeseran 7,4 SR membuat Cesar Palu Koro – salah satu Cesar perut bumi yang berbahaya. Benarkah setahun ini Kita sudah baik-baik saja?

Jumat, 27 September 2019; seperti biasa usai mengantar putri semata wayang, saya pun berselancar melahap informasi terviral, up date di Mancanegara. Dini hari; sekira pukul 04.00 Wita alarm Subuh membuat hilang kantuk melnyimak sebuah media online menyebut ‘Dhandy Pntolan AJI Indonesia Digeruduk Polisi dibawa ke Jakarta’ – Dhandy; sejak di RCTI saya pun mengenalx hingga membuat Watchdog. Terakhir kami bertemu di Solo saat Kongres AJI 2017 lalu. Benarkah Kita sedang baik Baik saja di Negeri ini?

Jumat 27 September 2019; Tiba-tiba hati saya pun terbakar ! Marah; betapa tidak satu keluarga tewas ‘dibakar’ massa tanpa ampun buntut dari Rusuh di Wamena, Papua sejak dua hari terakhir. Mengapa orang mudah membunuh satu sama lain? Atas nama penghinaan yang telah ribuan kali terucap kata Maaf tak Menebus luka di Hati? Atas nama Pendatang dan Bukan Pendatang. Minoritas dengan Mayoritas? Atas nama Agama? Atas nama Kewibawaan Suku? Sebenarnya apa Benar kita, ya Kita saat ini tsedang baik-baik saja?

Jumat 27 September 2019; Gelombang aksi mahasiswa, elemen lain hingga ‘Anak STM’ yang tagarnya luar biasa trending di twitter dan medsos lainnya memang sporadis, tidak terkoordinir dan cenderung masif dan berstamina strong. Ilusi aparat dan politisi bahwa aksi ini hanya sekilas, mudah loyo dan dipatahkan terjawab Kesalahannya. Makin merembet ke ‘Anak STM’ Ada apa ini? Problem apa? Jawabannya aksi-aksi itu saya menyebutnya aksi yang ditunggangi Moral dan Etika. Ada moralitas dan etika sosial ‘orang waras’ melihat bangsa ini TIDAK DALAM BIASA BIASA SAJA.

Moralitas dan etika itulah asupan gizi demontrasi mahasiswa di Jakarta, Surabaya, Bandung, Kendari hingga ribuan mahasiswa Palu. Moralitas dan etik itulah yang dalam sejarah peradaban bangsa Iran, bangsa Perancis dan bahkan bangsa Romawi. Apa itu? Revolusi dalam sejarahnya.

Palu, 27 September 2019

ruang redaksi

Berita terkait