Kepala Stasiun BMKG Kelas I Kota Palu Cahyo Nurgoho dan Pengamat Kebencanaan Abdullah MT, membenarkan bahwa bencana alam dahsyat Megathrust juga bisa terjadi di Pulau Sulawesi. Keduanya mengatakan hal itu ketika talk show di studio Kaili TV with Start Up Palu kemarin (15/01/2020).
Sebelumnya, beredar adanya ancaman Gempa besar Megathrust berkekuatan 8 Magnitudo yang menghasilkan tinggi gelombang tsunami 10 meter mengintai pulau Sulawesi.
Menurut Cahyo, potensi terjadi gempa Megathrust sebagaimana yang diberitakan bukan merupakan ancaman bagi masyarakat di Kota Palu yang notabene wilayah dilintasi sesar Palu Koro.
“Ancanaman Megathrust untuk Kota Palu tidak ada, karena Palu lebih pada ancaman sesar Palu Koro,” kata Cahyo Nurgoho.
Pernyataan itu ia sampaikan saat tampil menjadi pembicara dalam acara Talkshow Kaili TV, yang bertopik Kenali Potensi Bencana Tahun 2020 di Sulwesi Tengah, Rabu (15/1/2020).
Dalam kesempatan itu, Presenter Ayu Suryantini meminta tanggapan atas informasi yang santer menyita perhatian publik tersebut.
Cahyo Nurgoho menyebut ancaman Gempa Megathrust patut menjadi perhatian bagi masyarakat wilayah Utara diantaranya Kabupaten Buol dan Toli-Toli sebagai wilayah yang pernah mengalami bencana gempa dan tsunami tahun 1996.
“ Tetap waspada karena gempa berkekuatan 6 SR saja bisa setiap tahun terjadi,” terang Cahyo Nurgoho.
Sementara itu, Pengamat Kebencanaan Kota Palu Abdulla yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan informasi terkait ancaman gempa Megathrust bukanlah hal yang baru. Pernah beredar tetapi tidak mendapat respon serius masyarakat.
Abdulla menjelaskan terdapat tiga zona menjadi pusat gempa tektonik memicu terjadi tsunami. Pertama zona diantara pulau Kalimantan dan Sulawesi, namun zona ini hanya memicu gempa relatif kecil dan berpusat ditengah laut sehingga getarannya tidak terasa sampai kedaratan. Kedua, zona subduksi merupakan zona yang terdapat pada batas antar lempeng. Subduksi menghasilkan dua jenis pusat gempa, yaitu gempa di darat dan gempa dangkal.
“ Gempa dangkal inilah yang bisa memicu goncangan gempa bisa mencapai 8 Magnitudo karena gempanya sangat besar maka berpotensi mengicu tinggi gelombang tsunami,” ungkap Abdulla.
Terdapat beberapa Wilayah utara Sulawesi yang berpotensi terjadi gempa seperti bagian utara Toli-Toli, bagian Utara Buol, bagian Utara Gorontalo dan bagian Utara di Sulawesi Utara. Selain itu, ancaman Megathrust bisa juga terjadi sebelah Timur Sulawesi Utara dan sebelah Timur Teluk Tomini, termasuk sebelah Timur Morowali sampai Kendari.
“Ini bisa terjadi, tetapi bukan berarti pasti terjadi,” jelas Abdulla.
Mengenai informasi lebih lanjut silahkan nonton chanel Youtube Kaili TV acara Talkshow bertema Kenali Potensi Bencana Tahun 2020 di Sulwesi Tengah. **
Reportase/editor: supardi/andono wibisono