Morowali,- Virus Corona yang diduga berasal dari Tiongkok, saat ini menjadi kegelisahan baru bagi warga Kabupaten Morowali usai diterpa isu penculikan anak dalam beberapa minggu terakhir.
Banyaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok yang bekerja di Morowali, utamanya di kawasan industri pertambangan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), menjadi alasan kuat warga Morowali khawatir bakal terjangkit virus mematikan tersebut.
Bahkan, informasi yang ramai diperbincangkan dan beredar di media sosial, telah ada TKA asal Tiongkok yang positif terinfeksi virus corona di kawasan Industri PT IMIP.
Terkait hal itu, Koordinator Humas Media Relation PT IMIP, Dedy Kurniawan yang dikonfirmasi via pesan elektronik Whats App (WA), Minggu (26/1/2020) membantah informasi tersebut.
“Itu tidak benar, info itu hoax, soal keharusan pakai masker itu merupakan SOP jika masuk ke area produksi di kawasan IMIP termasuk power plant, kalau ada karyawan yang mempertanyakan hal itu seperti si penyebar berarti dia tidak pernah mengikuti SOP. Sampai saat ini tak ada bukti kalau ada karyawan di kawasan IMIP yang terkena corona baik tenaga kerja indonesia atau TKA Tiongkok” ungkap Dedy.
Ia menghimbau kepada semua pihak untuk tidak cepat terpengaruh dengan informasi yang belum jelas kebenarannya. “Kami himbau ke publik untuk tidak percaya info-info hoax semacam itu, kami sudah bertindak, sejak minggu lalu, manajemen sudah melakukan berbagai langkah antisipasi pencegahan dan pengawasan secara ketat sebagaimana yang diberitakan di sejumlah media lokal dan nasional. Jangan pernah sebar hoax karena akibatnya buruk bagi diri sendiri dan keluarga pembuat atau penyebar hoax” tuturnya.
Dikatakan Dedy Kurniawan, saat ini pengawasan di IMIP sangat ketat dan untuk sementara, management menolak seluruh kunjugan tamu sebagai langkah antisipasi.
“Pengawasan sangat ketat sekarang, keputusan manajemen sekarang terkait corona itu membuat seluruh tim di IMIP diminta bersikap ketat dan untuk sementara menolak seluruh kunjungan tamu sebagai langkah antisipasi pencegahan” tandasnya. ***
Reporter: Bambang Sumantri