Pers Konvensional Harus Mampu Berinovasi

  • Whatsapp

Keberadaan Pers saat ini makin banyak variansnya, baik dari teknik penyajiannya maupun jenis medianya. Di samping itu, media Sosial telah mengambil porsi besar fungsi Utama pers yakni informasi, edukasi dan hiburan. Hal ini dikatakan Prof Dr Ir H Muhammad Basir Cyio, SE, MS, Senin (10/02) dalam memperingati Hari Pers Nasional.

Menurut, Prof Basir Cyio, jika pers kovensional tidak mampu berinovasi, maka keberadaan sosial media akan menggerus peran pers itu sendiri.

“Jika itu terjadi ditambah dengan manajemen yang pas-pasan, plus modal yang amat memprihatinkan, maka kepercayaan masyarakat terhadap pers konvensional akan tereduksi,” terang Prof Basir Cyio selaku akademisi Untad itu.

Olehnya, kata Prof Basir, jika kepercayaan makin surut maka Iklan akan terkikis, dan yang berlangganan juga akan hengkang satu per satu. Saat itulah pers konvensional akan berhadapan dengan nasib yang sangat memprihatinkan. Maka bila tidak inovatif maka gulung tikar akan jadi realistas pamungkas.

“Dalam suasana merana seperti ini maka “editor in chief” apakah itu Pen jawab, Pemred, Penum atau apalah namanya akan menerapkan Editor policy yang di dalamnya Ada selubung. Yang pertama, selubung kerjasama, kedua selubung advertising, dan yang ketiga selubung barter. Semua selubung ini bukan mengokohkan media persnya tapi bersifat personality oriented. Ini akan terlihat Dari omzet yang tak kunjung bergerak tapi personality tampak signifikan,” jelasnya.

Maka, pers harus melakukan revolusi kreasi, bila tidak mau tergerus oleh perubahan. Independen itu bisa terwujud jika secara manajemen dan personal editor in chief tidak ada orientasi lain di luar tugas pokok pers. Jika Eksistensi pers masih bersandar pada “kebaikan hati” di luar manajemen pers, maka indepensi pers itu sulit diwujudkan. Kalaupun tidak bisa dijelaskan, tapi pasti bisa dirasakan. Dan penyebab utama itu dari editor in chief, kata Prof Basir.

“Maka kita harus melakukan Inovasi dengan penguatan sistem online dengan kerja professional dan orientasinya kecepatan informasi kepada pembaca dengan menjunjung tinggi standard pers,” pungkas mantan Rektor Untad 2 Priode itu, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Senat Untad itu. ***

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait