Palu,- Hutan Kota Kaombona Palu berlokasi di Jalan Jabal Nur, Kelurahan Talise, Kec. Mantikulore telah mencuri perhatian public, pasca bencana september 2018 silam. Banyak warga yang tertarik datang hanya untuk sekedar berswafoto berlatarkan pepohonan ala-ala Eropa.
Bukan hanya dari kaum muda, mulai dari anak-anak hingga orang tua bergantian keluar masuk ke wisata baru di kota Palu tersebut. Bahkan ada yang datang bersama keluarga dan ini menjadi salah satu pilihan favorit dalam menghabiskan waktu akhir pekan.
Tiket masuk pun dapat dibilang sangat terjangkau bagi para pengunjung, cukup membayar biaya parkir Rp. 2000 untuk kendaraan beroda dua dan Rp. 3000 untuk kendaraan beroda empat. Pengunjung sudah dapat puas menikmati kawasan hutan kota dengan waktu yang tidak ditentukan.
Saat meninjau beberapa pembangunan infrastruktur di Hutan Kota Kaombona, pada Sabtu kemarin, (08/02/2019) Walikota Palu, Bpk. Drs. Hidayat, M.Si dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Hutan Kota Kaombona sebagai salah satu mutiara yang tersembunyi, seperti yang pernah diungkapkan oleh Presiden RI Pertama, Bpk. Ir. Soekarno bahwa Palu adalah rangkaian mutiara di khatulistiwa.
Walikota juga menghimbau kepada para pedagang dan masyarakat yang berkunjung, untuk tetap menjaga kebersihan agar wisatawan tertarik untuk datang dan tidak terlihat kumuh.
“Hutan Kota Kaombona akan terus dikembangkan oleh Pemerintah kota Palu untuk menjadi salah satu tempat favorit masyarakat khususnya di akhir pecan. Jadi ini harus dijaga bersama,” Ucap Walikota Palu.
Beberapa infrastruktur yang ditinjau seperti lokasi lapak-lapak pedagang, Amphitheater, dan infrastruktur pendukung lainnya untuk menunjang Hutan Kota Kaombona sebagai ikon baru di Ibu Kota Sulawesi Tengah.
Tak sedikit fasilitas yang telah dibangun di dalamnya, beberapa diantaranya yakni lapangan futsal, lapangan bola voli, lapangan basket, arena skateboard, panjat tebing, wahana ATV Adventure dan beberapa area lainnya sementara dalam proses pembangunan. Kawasan Hutan Kota juga dapat dijadikan sebagai kawasan edukasi lingkungan.
Selain itu, nantinya di hutan kota juga akan dibangunkan kawasan UMKM khususnya bagi para pelaku usaha yang terdampak Tsunami di teluk Palu.***
Reporter: Indra Setiawan