Walau Covid-19 Investasi di Sulteng Moncer

  • Whatsapp
Ket Foto : Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tengah Ir. Christina Shandra Tobondo, MT Foto : IST

Palu,- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memaparkan data realisasi investasi di Triwulan I Tahun 2020 yaitu kumulatif periode Bulan Januari hingga Maret.

Ir. Christina Shandra Tobondo, MT selaku Kepala Dinas DPMPTSP mengatakan dari data realisasi investasi pada Triwulan I Tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

“Mencapai Rp. 6,13 Triliun, meningkat sebesar 66,57%, dibandingkan dengan Triwulan I Tahun 2019 yang hanya mencapai Rp. 3,68 Triliun,” ungkapnya dalam Press Release kepada Redaksi kailipost.com, Senin (27/04).

Selanjutnya, dari total investasi tersebut, telah menyumbang 25,33% terhadap target di tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 24,20 Triliun.

“Capaian investasi periode ini telah berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 2.349 orang,” imbuhnya.

Lanjut Kadis, capaian realisasi triwulan I periode Januari–Maret Tahun 2020, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 1,15 Triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 4,97 Triliun. Selain itu, Christina juga menjelaskan peringkat Realisasi Investasi Provinsi Sulawesi Tengah se-Indonesia juga mengalami peningkatan.

“Naik 2 peringkat, pada Triwulan I Tahun 2019 berada di peringkat ke-14 sedangkan pada Triwulan I Tahun 2020 Provinsi Sulteng berada di peringkat ke-12, dan se-Sulawesi ada pada peringkat pertama” kata Christina.

Berdasarkan lokasi proyek dengan nilai realisasi (3 besar) adalah Kabupaten Morowali dengan capaian Rp. 4827,64 Miliyar, kedua Kabupaten Poso Rp. 1031,3 Miliyar dan ketiga Kabupaten Morut Rp. 103,1 Milyar.

Kadis DPMPTSP juga memaparkan 5 negara teratas dengan realisasi investasi terbesar pada periode ini.

“Yaitu: R.R. Tiongkok (Rp. 3,04 triliun, 61,24%), Singapura (Rp. 943,40 miliyar, 18,97%), Hongkong RRT (Rp. 918,63 Miliyar 18,47%), Sri Lanka (Rp. 21,45 Miliyar, 0,43%), dan Jepang (Rp. 15,49 Miliyar, 0,31%),” Papar Kadis DPMPTSP.

Yang terakhir ia juga memaparkan ada 5 sektor usaha dengan nilai realisasi investasi terbesar.

“Yakni Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp. 4,71 triliun, 76,71%), Listrik, Gas dan Air (Rp. 1,03 triliun1 16,84%), Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (Rp. 200,34 miliyar, 3,27%), Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan (Rp. 116,06 miliyar, 1,89%), dan Industri Makanan (Rp. 23,15 miliyar, 0,38%),” tutup Kadis dalam Press Release tersebut.***

Editor: Indra Setiawan

Berita terkait