Palu,- Badan Mateorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) merupakan salah satu Provinsi yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir hingga 2 hari kedepan.
Cuaca ektrem tersebut terjadi karena saat ini wilayah Indonesia Tengah sedang mengalami periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (Pancaroba) yang bisa saja menimbulkan antara lain: hujan lebat, banjir bandang, angin kecang, hujan es, tanah longsor dan lain-lain.
Akibatnya, saat ini daerah Kabupaten Poso telah mendapat dampak dari cuaca ektrem yang telah dihimbau BMKG itu yakni banjir dibeberapa titik lokasi.
Pada 30 April 2020 Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) Provinsi Sulteng merilis data sementara di Kabupaten Poso.
- Pada Kecamatan Poso Kota, ada dua Kelurahan yang terdampak banjir antara lain Kelurahan Gebang Rejo Timur sebanyak 122 rumah KK dan Kelurahan Gebang Rejo sebanyak 118 rumah KK tergenang banjir.
- Pada Kecamatan Poso Kota Selatan, ada 3 Kelurahan yanh terdampak banjir antara lain Kelurahan Sayo 206 rumah KK, Kelurahan Lembomawo 22 rumah KK dan Kelurahan Rononuncu 163 rumah KK tergenang banjir.
- Pada Kecamatan Lage, terdapat 2 Kelurahan yang terdampak banjir, antara lain Desa Watuawu dan Desa Sintuwulemba yang hingga saat ini belum terdata dampaknya.
- Pada Kecamatan Poso Pesisir Selatan, terdapat 2 Desa terdampak banjir antara lain Desa Tangkura 400 rumah KK dan Desa Betalemba 15 rumah KK tergenang banjir.
Adapun saat ini telah terdapat 5 titik pengungsian, antara lain di Kelurahan Gebang Rejo Timur 1 lokasi,
Kelurahan Gebang Rejo 1 lokasi, Kelurahan Rononuncu 2 lokasi dan Kelurahan Sayo 1 lokasi.
BNPB juga melaporkan dampak yang terjadi akibat banjir tersebut. Dampak Kerusakan di Kelurahan Rononuncu 3 Rumah Rusak Berat, 4 Rumah Rusak Ringan dan 1 Unit Sekolah Dasar Rusak Ringan.
Saat ini sudah dilakukan penanganan cepat oleh BNPB dan relawan antara lain melakukan evakuasi, melakukan pendataan dan mendirikan tenda pengungsi.
Kondisi terakhir air masih menggenangi pemukiman masyarakat hingga hari ini namun sudah berangsur surut.
Potensi cuaca ekstrem di Provinsi Sulteng masih dapat berlangsung hingga 3 Mei 2020. Untuk itu kewaspadaan dan mitigasi bencana harus lebih disiapkan dalam agar dapat meminimalisir dampaknya. ***
Reporter: Indra Setiawan