Banggai,- Kepala Desa di Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyayangkan oknum yang menyebar nama Pasien Covid-19 tanpa inisial berserta alamat lengkapnya di plafform Media Sosial.
Kabar tersebut tersebar melalui akun Facebook bernama “Kecamatan Moilong” tertanggal 21 Mei 2020 yang menyebutkan identitas pasien sehingga terjadilah pengucilan baik keluarga terdekat Pasien maupun masyarakat Desa.
“Hal itu membuat masyarakat Desa terdampak menjadi resah, sehingga dari segi sosial terjadi pengucilan terhadap pihak keluarga secara khusus dan bagi masyarakat pada umumnya,” kata Kepala Desa Ahmad Sukani Selasa (25/05/2020).
Selanjutnya, ungkap Ahmad Sukani perlu adanya klarifikasi dari pihak terkait guna dapat meredam stigma negatif dan pengucilan yang terjadi tidak semakin meluas.
“Desa yang terdampak bagai Desa berhantu sehingga menimbulkan skat sosial dalam kehidupan bermasyarakat, olehnya Pihak terkait harus segera memberikan klarifikasi agar dampak dan masalah sosial tersebut Desa tak semakin memburuk,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, ia pun menganggap tak sedikit pula berita hoaks telah dengan mudahnya tersebar di Media Sosial dan terindikasi mengada-ada.
“Tak habis pikir, berita yang tersebar di Medsos ada 20 orang yang terkonfirmasi Positif dan 3 orang meninggal dunia. Padahal kenyataannya tidak, olehnya saya berharap kita semua stop menyebar berita-berita yang belum terbukti kebenarannya,” tandasnya.
Begitu pula dampak yang dirasakan oleh para kaum Pemuda Desa yang terdampak, yang saat ini menjadi tak leluasa dalam bergerak.
“Seakan di marginalkan dan dianggap seolah-olah akan menjadi sarana menularkan virus yang membuat pemuda Desa semakin tidak leluasa dalam bergerak karena diselimuti stigma negatif yang telah berkembang di tengah masyarakat,” ungkap salah satu pemuda Desa.
Kemudian, Kepala Desa di Kecamatan Moilong itu pun meminta kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Moilong khususnya Desa yang dipimpinnya tersebut harus pintar-pintar dalam menanggapi informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Stop menyebarkan berita hoaks agar tak menimbulkan keresahan, juga harus tetap waspada dalam menghadapi wabah virus ini dengan menggunakan masker, rajin cuci tangan dan sebisa mungkin hindari kerumunan,” himbau salah satu Kepala Desa di Kecamatan Moilong itu. ***
Reporter: Indra Setiawan