Data LP2B Dukung Perencanaan Pembangunan Pertanian

  • Whatsapp

Palu,- Tersedianya data luas lahan pertanian yang valid diharap menjadi basis perencanaan tata ruang wilayah dan pembangunan pertanian berkelanjutan di Sulteng.

Hal ini menjadi fokus gubernur lewat sambutan tertulis yang disampaikan Wakil Gubernur Dr. H. Rusli Dg Palabbi, SH, MH saat membuka acara Ekspos Hasil Integrasi Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Sulteng tahun 2020, Kamis (24/09/2020), di hotel Santika.

Kegiatan tadi diikuti 53 peserta dari unsur Kanwil BPN Provinsi, kantor tanah kabupaten/kota, OPD teknis dan pengawas pelayanan pertanahan selama 3 hari.

Selain menunjang basis perencanaan, data LP2B tutur wagub juga berurgensi dalam mengantisipasi laju alih fungsi lahan pertanian yang kian meluas di daerah.

Kemudian, ia melanjutkan bahwa data LP2B merupakan tahapan akhir dalam penyusunan bahan pertimbangan untuk penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) dalam rencana ruang wilayah kabupaten/kota se-Sulteng.

“Kepada peserta agar dapat mencermati dan memperhatikan potensi-potensi LP2B sebagai bahan pengambilan kebijakan pangan di Provinsi Sulawesi Tengah,” imbuhnya.

“Semoga rapat ini dapat berjalan lancar serta menghasilkan pemikiran-pemikiran positif dan konstruktif,” pungkas Wagub mengakhiri sambutan.

Terkait ekspos, Kepala Kanwil BPN Provinsi Sulteng Dr. Ir. Doni Janarto Widiantomo, M.Eng. Sc menyampaikan data luas sawah saat ini telah mencapai 128.093 Hektar, meningkat pesat hampir 10 ribu hektar dari luas semula 119.702 Hektar tahun 2015 lalu.

Akan tetapi luas ladang justru turun drastis dari luas awal 140 ribu hektar menjadi 35.600 hektar.

Perubahan data sawah tersebut jelasnya mungkin disebabkan karena metodologi pengukuran yang semakin teliti dan pencetakan sawah baru dalam 5 tahun terakhir.

Ia juga menyatakan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi nonpertanian ditengarai membuat penyusutan luas ladang yang signifikan.

“Ini bukti nyata dari (sinergi) BPN dan dinas terkait menyiapkan data secara rill dan valid sehingga bisa jadi acuan kita bersama,” ungkapnya.

Hasil ekspos LP2B Sulteng tambahnya mendapat Kementerian ATR/BPN sebagai kategori ekspos LP2B paling baik.

“Hasil ini bisa dibagi ke instansi lain yang memerlukan sebagai basis perencanaan pembangunan pertanian,” ujarnya berharap.***

Sumber: Humpro Setdaprov Sulteng

Berita terkait