Morowali,- Pelaksanaan Musawarah Cabang (Muscab) ke II, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Badan Pengurus Cabang (BPC) Morowali akan dilaksanakan pada tanggal 21 November 2020 mendatang.
Hanya ada satu calon yang juga kader HIPMI Morowali yang mendaftarkan diri untuk maju menjadi Calon Ketua Umum (Caketum), yaitu Muhammad Sadhak. Ia merupakan putra dari anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, H Zainal Abidin Ishak.
Ketua Sterring Commite Muscab II BPC HIPMI Kabupaten Morowali, Jumadin yang menerima berkas pendaftaran mengatakan bahwa hingga berakhirnya waktu pendaftaran, hanya ada satu calon yang mendaftarkan diri.
“Pendaftaran kita buka mulai tanggal 2 November hingga tanggal 7 November 2020 kemarin, sampai pendaftaran ditutup, hanya saudara Sadhak yang mendaftar, kelengkapan berkasnya sudah saya terima disaksikan pengurus HIPMI lainnya, dan Alhamdulillah setelah kami cek, berkasnya memenuhi syarat,” ungkapnya.
Penyerahan berkas pendaftaran diwakili oleh anggota HIPMI Morowali yang mendukungnya maju sebagai Caketum HIPMI Morowali, yang diserahkan tepat pada tanggal 07 November lalu.
“Berkas pendaftaran diwakili oleh anggota HIPMI Morowali yang mendukung saudara Sadhak, karena yang bersangkutan masih berada di luar Kota, jadi tidak sempat mengantar langsung berkasnya” kata Jumadin.
Dikonfirmasi via pesan elektronik WhatsApp, Senin (9/11/2020), Sadhak mengatakan bahwa keinginannya maju adalah untuk membangun minat usaha pemuda di Kabupaten Morowali, yang juga didorong oleh pengurus HIPMI Morowali yang dibuktikan dengan adanya rekomendasi dari 10 Pengurus BPC HIPMI Morowali.
“Salah satu persyaratan maju menjadi Calon Ketua Umum adalah rekomendasi dari anggota HIPMI, tidak hanya itu, ia juga berharap HIPMI Morowali kedepan bisa berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi daerah serta memunculkan pengusaha-pengusaha muda baru yang progresif dan inovatif,” ungkapnya.
Ia akan tampil sebagai narasumber dan motivator tentang kewirausahaan. Dalam sesi diskusi yang akan diselenggarakan beberapa hari tersebut, ia juga akan memperkenalkan sebuah software pendapatan pasif yang merupakan solusi keuangan di masa pandemi khususnya di ekonomi industri 4.0.
Tak tanggung-tanggung, ia kini sedang menyelesaikan tugas akhir pendidikan untuk gelar Master of Business Administration (MBA) di Binus Business School yang diketahui memiliki kurikulum yang terintegrasi dengan Harvard University sebanyak 40% dan Stanford University 40%, dimana tahun lalu telah berakreditasi Internasional dari AACSB.
Perolehan angka IPK nya pun telah memasuki status CummLaude. Ia juga merupakan mahasiswi pertama asal Sulawesi yang mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan untuk menjadi seorang CEO (Chief Executive Organization) di kampus tersebut. Tak hanya sebagai mahasiswa pertama se-Sulawesi, ia juga merupakan mahasiswa termuda dari seluruh angkatan hingga kini.
Selama menjalani studi, Amira juga menoreh prestasi peringkat 2 dalam Lomba Coaching Design Thinking Innovation (Inovasi Rancangan Berpikir) yang merupakan agenda tahunan dari Universitas Stanford Amerika Serikat. Serta Ia pula menjadi perwakilan univesitas dalam sesi wawancara bersama Pimpinan Akreditasi Internasional AACSB (salah satu profesor asal Uni Emirat Arab) untuk pemberian akreditasi Internasional di tahun 2019.***
Reporter: Bambang Sumantri