Gelar Mubes Perdana, Status RMP Akan Dirubah Jadi Ormas

  • Whatsapp

Palu,- Relawan Merah Putih (RMP) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Musyawarah Besar ke-I dan Penguatan Kapasitas Pengurus di Hotel Parama Su, Sabtu (09/01/2021).

Kegiatan ini dihadiri peserta Mubes yang merupakan jajaran Koordinator RMP tingkat Kecamatan berada di 4 Kabupaten yaitu Sigi, Donggala, Parigi Moutong dan Morowali Utara (Morut) yang sebelumnya telah sudah terbentuk.

Terdapat tiga agenda utama Mubes yaitu menetapkan perubahan status RMP menjadi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang akan didaftarkan ke Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Tengah. Status keorganisasian ditetapkan menjadi Ormas ini, maka sekaligus akan dilakukan perubahan struktur Lembaga mulai tingkat Provinsi sampai ditingkat Desa, yang semula disebut Koordinator Kabupaten/Kecamatan, kini menjadi Ketua RMP Kabupaten/Kecamatan.

Kemudian, membentuk Yayasan RMP yang khusus menjalankan program kerja misi Kemanusiaan, seperti turun tangan ketika terjadi bencana dan menyalurkan santunan duka baik anggota RMP ataupun keluarga dari keanggotaan RMP yang meninggal dunia. Agenda berikutnya yakni, pembentukan Koperasi RMP.

Menurut Ketua RMP Sulteng, Mahfud Masuara, menetapkan RMP yang semula sebatas kumpulan para relawan yang bergerak di bidang program kemanusiaan kini menjadi Ormas RMP merupakan permintaan serta dorongan dari seluruh anggota RMP berada di 62 Kecamatan, dari 3 Kabupaten yang menginginkan agar organisasi ini tidak hanya sebatas visi Kemanusiaan, dan kerja pemenangan tetapi perlu menjadi Lembaga memiliki program pelayanan.

Pasalnya, RMP pertama dibentuk di akhir tahun 2018 lalu hanya sebatas kerja respon kebencanaan, dan penyaluran bantuan. Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulteng 9 Desember 2020, Rusdy Mastura salah satu pendiri RMP ikut bertarung sebagai kandidat. Sehingga RMP kembali membentuk Struktur Keorganisasian berdasarkan kebutuhan kerja pemenangan.

“Kali ini melalui momentum Mubes, kita akan ganti yang semula hanya digunakan sebagai struktur Pemenangan untuk membentuk kolektif kolega dalam menyatukan satu komando pemenangan. Tetapi kali ini, kita tidak akan lagi berada pada struktur pemenangan, tetapi kita akan berada pada struktur pelayanan,” jelas Mahfud.

Menurut Mahfud, ketika ditetapkannya RMP menjadi Ormas, maka visi utama lembaga ini adalah pemberdayaan ekonomi pengurus dan keanggotaan sebagai bentuk pelayanan organisasi khusus kepada anggota RMP yang telah berperan dengan ikhlas memperjuangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur diusung RMP.

“Agar menjadi pelayan yang baik maka basis ekonomi seluruh pengurus yang kita urus dulu. Itulah sebabnya program utama kita adalah melakukan pemberdayaan ekonomi kepada semua pengurus. Bagaimana mungkin kita orang percaya menjadi orang yang sejahtera kalau hanya untuk membeli motor setengah mati, sementara kita sudah mengimpikan orang untuk beli Pesawat,” ungkap Ketua RMP Sulteng ini.

Pemberdayaan ekonomi ini diwujudkan melalui program kerja Koperasi RMP, sebab cara ini dianggap sangat tepat jika dimplementasikan dalam kerja organisasi demi kemajuan ekonomi, sebab terdapat asas gotong royong.

“Tujuan ada koperasi ini, bisa saja dia meminta pinjaman modal berarti unit simpan pinjam, bisa saja kepentingan untuk Usaha, dan bisa saja kepentingannya untuk bantuan UMKM atau bantuan bergulir. Nah, nilainya nanti kita liat berdasarkan kebutuhan masing-masing anggota dan apa unit usaha yang bisa kita bantu. Itu nanti dilakukan oleh struktur struktural koperasi,” sambung Mahfud.

Mahfud mengatakan, saat ini jumlah real data base keanggotaan RMP tersebar di 4 Kabupaten/Kota sebanyak 120 ribu orang dan ada 30 ribu lagi yang sudah disetor ke Kantor tetapi belum diinput. Sehingga total real asalah 150 ribu.

Pada Mubes kali ini terdapat ketambahan keterwakilan dari 5 Kabupaten yaitu Buol, Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut dan Morowali Utara (Morut). Berarti strukural RMP sudah berada di 9 daerah dari 13 Kabupaten/Kota di Sulteng.

“Kita prediksi sampai 2024 sebagaimana diungkap Ketua Dewan Pembina tadi, bahwa kalau kita sudah berada di 13 Kabupaten/Kota, maka target keanggotaan kita itu 1 Juta orang,” tandasnya.***

Reporter : Supardi

Berita terkait