Diduga Picu Longsor di Donggala, Inspektur Tambang Lakukan Investigasi ke PT. PMB

  • Whatsapp
Banjir Sebabkan Longsor di Area Galian C, Loli Donggala @Kailipostcom/Supardi
banner 728x90

Palu,- Telah terjadi banjir tepat di lokasi Produksi Galian C oleh PT. Perdana Matra Bumi (PMB) di Desa Loli Dondo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Akibatnya, sejumlah tumpuan material yang diduga dari hasil produksi Perusahaan ikut terbawa banjir yang menutupi badan jalan Trans Sulawesi.

Diketahui, Intensitas curah hujan yang tinggi memicu terjadi banjir pada Minggu (07/02/2021) sekitar pukul 12.00 Wita malam, yang mengakibatkan longsor menghantam jalan utama lintasan Palu – Donggala. Hal ini pun memicu terjadi kemacetan kenderaan, sehingga Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Donggala terpaksa harus melakukan lintasan alternatif sehingga bisa dilewati sementara pengendara.

Tekait kejadian ini, Inspektur Tambang Kementerian ESDM, Mohammad Saleh mengatakan, akan melakukan investigasi kepada pihak Perusahaan Galian C tersebut selama 4 (empat) hari kedepan. Selama investigasi berlangsung, Perusahaan dihentikan melakukan aktivitas Operasional.

“Selama melakukan investigasi ini Perusahaan tidak bisa melakukan Produksi, yang dilakukan perusahaan hanyalah bagaimana memperbaiki atas penumpukan akses jalan akibat longsor, agar jalan Trans Sulawesi bisa kembali normal. Ini tetap menjadi tanggung jawab mereka wajib bagi Perusahaan,” Jelas Mohammad Saleh, saat ditemui di lokasi longsor.

Menurutnya, investigasi dilakukan guna mencari penyebab pasti terjadinya banjir yang mengakibatkan tejadi penumpukan material menutupi badan jalan raya di Desa Loli Dondo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Senin (08/02/2021).

Ia mengatakan, akan menemui Kepala Tehnik Tambang (KTT) Perusahaan untuk menanyakan kronologis kejadian banjir dan tanah longsor tersebut. Sejumlah saksi dari masyarakat setempat pun akan dimintai keterangan demi memperoleh infomasi lengkap.

Selain itu, kehadirannya di lokasi longsor tersebut untuk melihat langsung seperti apa upaya yang dilakukan pihak Perusahaan dalam hal menanggulangi dampak longsor tersebut.

“Ini tetap menjadi tanggung jawab mereka. Wajib bagi Perusahaan,” Jelas Mohammad Saleh.

Inspektur Tambang ini mengaku, wilayah tersebut adalah salah satu area rawan terjadi banjir dan tahan longsor. Sehingga, pihaknya terus melakukan pengawasan dan pembinaan kepada pihak Perusahaan secara berkala setiap 6 bulan. Tetapi hal kerap terjadi, jika pada musim hujan banyak Perusahaan yang melakukan produksi tidak melihat daya dukung lingkungan.

“Makanya kita melakukan investigasi untuk melihat apa yang menjadi penyebabnya. Hasil investigasi ini juga akan menjadi rekomendasi untuk semua Perusahaan yang beroperasi di Wilayah ini,” Ungkapnya.

Reporter : Supardi

Berita terkait