Vaksinasi Terhadap Lansia Akan Dipercepat

  • Whatsapp
PJ Sekda H Mulyono, didampingi Kadinkes dr I Komang Adi Sujendra dan Plt Karo Humpro Drs Moh Haris/Foto: Humas
banner 728x90

Jakarta,- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa jadwal vaksinasi bagi lansia akan dipercepat setelah keluarnya Emergency Use Authorization (EUA) Sinovac untuk kelompok lansia oleh BPOM.

Dengan begitu vaksinasi bagi 21,5 juta lansia akan dilakukan bersamaan dengan 16,9 juta petugas publik yang keduanya dimajukan ke minggu ke-3 Februari 2021.

Informasi ini disampaikan menteri saat rapat monitoring dan evaluasi vaksinasi Covid-19 bersama kepala daerah dan unsur terkait secara virtual pada Senin (15/02/2021).

Pada kesempatan ini, Gubernur Sulteng diwakili oleh Pj Sekda H. Mulyono, SE.Ak, MM yang didampingi Kadis Kesehatan dr. I Komang Adi Sujendera, Sp.PD dan Plt Karo Humas dan Protokol Drs. Moh. Haris.

Menteri mewanti ke tiap pemda agar menjamin kesehatan dan keselamatan lansia selama penyuntikkan berlangsung.

Vaksinasi bagi kedua kelompok penerima ini ditarget menteri dapat tuntas pada pertengahan Juni 2021.

Adapun total kebutuhan vaksin bagi 38,4 juta penerima tahap 2 (lansia dan petugas publik) lanjutnya mencapai lebih dari 76 juta dosis dan sampai kuartal 1 telah tersedia sebanyak 22,6 juta dosis.

“Sisanya akan diperoleh Bulan April, Mei dan Juni,” jelasnya menyampaikan skenario vaksinasi bagi lansia dan petugas publik.

Sementara untuk mengejar target vaksinasi tahap dua maka menteri merekomendasikan 4 metode vaksinasi yaitu : di fasilitas kesehatan; di institusi masing-masing yang memiliki fasilitas kesehatan mandiri, misalnya bagi aparat TNI dan Polri; tersentralisasi atau di suatu lokasi yang dapat menampung banyak penerima; dan bergerak atau petugas datang ke tempat-tempat publik yang jadi sentra aktivitas publik.

Di bagian lain, Menteri Budi Gunadi mengingatkan kepala daerah agar secepat mungkin menyelesaikan vaksinasi bagi tenaga kesehatan.

“21 Februari semua sudah (harus) selesai dengan dosis kedua,” tegasnya untuk menjangkau target 1,46 juta nakes tervaksinasi.

Sementara dari 300 ribuan nakes yang gagal vaksin kata menteri hanya sebanyak 86% yang dapat divaksin kembali.

Penyebab batalnya vaksin antara lain nakes pernah terkena COVID-19; menderita penyakit hipertensi; gangguan pernafasan dan berstatus ibu hamil.

Di bagian ini, Pj Sekda melaporkan bahwa pada pemberian dosis vaksin tahap pertama bagi nakes Sulteng telah mencapai 74 % dan untuk tahap dua masih rendah yaitu baru 13 %.

“1-2 hari lagi akan diselesaikan semuanya,” ungkap Pj Sekda ke menteri. ***

Sumber: Ro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng

Berita terkait