7 Bulan Pemadaman Listrik Bergilir, Morowali Dilanda Krisis Listrik

  • Whatsapp
Demo Mahasiswa terkait Pemadaman Listrik Bergilir Morowali di Depan gedung DPRD/Ft: Bambang Sumantri
banner 728x90

Morowali,- Pemadaman listrik bergilir yang sudah berlangsung Tujuh Bulan di Kabupaten Morowali membuat Masyarakat, para tokoh Morowali dan Mahasiswa geram dengan kondisi yang belum juga ada perubahan. Morowali Alami Krisis Lisrik.

Jadwal pemadaman bergilir diketahui sudah berlangsung cukup lama, namun tidak ada upaya dan tindakan dari PLN, Pemkab Morowali dan pihak terkait lainnya untuk memberikan solusi. Pemadaman listrik bergilir ini sudah dilakukan sejak tanggal 26 Oktober 2020 lalu, sampai saat ini, dan telah berjalan sekitar 7 bulan.

Kamis (20/5/2021) Kemarin, Giliran Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Morowali (AMM) dengan Koordinator Lapangan, Amrin, menyuarakan keluhan masyarakat terkait pemadaman ini dengan menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah titik.

Puluhan massa aksi turun ke jalan menjadi parlemen jalanan menyuarakan aspirasi masyarakat Morowali diantara tuntutan ke Pemda, DPRD Morowali, PLN ULP Bungku untuk memperbaiki kondisi ini.

“Pemda dan pihak terkait selama ini tidur terlelap, maka kawan-kawan mari kita bangunkan mereka dari tidur lelapnya” ujar beberapa orator.

Selain itu, Massa aksi meminta PLN ULP Bungku segera melakukan perbaikan sistem kelistrikan di kabupaten Morowali, dan memberikan kompensasi kepada konsumen, serta transparansi pihak PLN ULP Bungku kepada konsumen.

Bupati Morowali juga diminta mengambil sikap terhadap kondisi listrik di Morowali dan melakukan pengawasan serta pembinaan terhadap pihak PLN ULP Bungku, meminta Dirut untuk mengaudit dan penambahan mesin pembangkit di PLN ULP Bungku, serta mendesak pihak management Suluttenggo segera mengadakan penambahan unit mesin pembangkit.

“Hal inilah membuat masyarakat geram karena kondisi tersebut sudah berlangsung cukup lama, bahkan pada bulan suci Ramadhan baru-baru ini pemadaman listrik pun masih tetap dilakukan. Jika dalam waktu 1 bulan ini pemadaman listrik masih berlangsung, maka kami meminta agar Kepala PLN ULP Bungku dicopot dari jabatannya” ujar massa aksi.

Setelah berorasi di sejumlah tempat yakni depan kantor Bupati Morowali, kantor PLN dan berakhir di kantor DPRD Morowali, digelar rapat yang dihadiri sejumlah anggota DPRD Morowali, Kepala ULP PLN Bungku, Asisten I Pemkab Morowali, Kapolres Morowali serta Danramil Bungku Tengah. Pertemuan Ini hasilkan tiga poin kesepakan dalam berita acara yakni, harus ada solusi yang disiapkan oleh pihak PLN untuk mengantisipasi masalah-masalah yang terjadi di Kabupaten Morowali, meminta pihak PLN untuk menjalankan fungsinya sebagaimana yang sudah diamanatkan, pihak PLN, DPRD Morowali dan Pemkab Morowali siap mengawal sampai ke kantor pusat Manado untuk menekankan masalah penambahan daya.

Anggota DPR RI Bersuara

Sebelumnya Anggota DPR-RI dapil Sulawesi Tengah asal Partai Demokrat, Anwar Hafid angkat bicara pada Senin sebelumnya (18/5/2021). Ia meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali dan DPRD Morowali mendesak pihak PLN Suluttenggo segera menuntaskan permasalahan difisit daya listrik yang ada di Kabupaten Morowali. Menurutnya, PLN Rayon Bungku sudah mendapatkan bantuan puluhan Milyar dari APBD Morowali, dan hal itu harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan yang prima.

“Saya pikir masalah ini adalah urusan kita semua, apalagi Pemerintah Daerah sudah memberikan supply dana kepada pihak PLN. Jadi mereka harus bertanggung jawab atas masalah listrik yang ada, Pemda dan DPRD harus mendesak PLN Suluttenggo, misalnya saja dengan meminta tambahan daya dari PT IMIP” ungkapnya.

PT IMIP Siap Bantu

Anwar Hafid bahkan telah melakukan komunikasi dengan pihak PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) tentang kondisi listrik di Morowali.

“Hasil komunikasi, pada prinsipnya, demi membantu rakyat Morowali, mereka siap menambah pasokan daya ke PLN sepanjang pihak PLN menyetujui

Nahhh….sekarang tinggal dari PLN saja, mau atau tidak….????” tandasnya. *

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait