Palu,- Sepuluh tahun memimpin Provinsi Sulawesi tengah, hingga akhirnya Drs. H. Longki Djanggola, M.Si kurang lebih dalam sebulan kedepan, akan menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Sulawesi tengah. Olehnya Gubernur pada rapat konsultasi Tim Penggerak PKK Sulteng yang berlangsung di Hotel Best Western, Rabu (19/05/ 2021) malam, menyatakan untuk berpamitan.
Longki Djanggola terpilih pertama kali sebagai gubernur, kala itu berpasangan dengan Sudarto. Longki dan Sudarto maju sebagai calon Gubernur pada Pilkada 2011 dengan diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Hanura, PPP dan Partai Patriot dan berhasil meraih suara 54,43 persen dari 1,292.396 suara sah yang dihitung. Longki saat itu menjabat sebagai Bupati Parigi Moutong, sedangkan wakilnya Sudarto, adalah mantan Bupati Banggai dua periode. Keduanyapun dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada tanggal 6 Juni 2011.
Kedua Pasangan ini kemudian kembali maju pada Pilkada 2016 dan terpilih kembali memimpin sulteng untuk periode 2016-2021. Longki bersama Sudarto dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis, (16/06/ 2016).
Namun belum genap empat bulan mendampingi Longki, pada Sabtu sore, 1 Oktober 2016, Wakil Gubernur Sudarto berpulang kepangkuan Ilahi. Kemudian Longki didampingi oleh H. Rusli Dg. Palabbi sebagai wakil gubernur hingga akhir periode masa jabatannya ini.
Gubernur Longki Djanggola disela-sela sambutannya pada kegiatan rapat konsultasi Tim Penggerak PKK Sulteng, mengatakan untuk berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas dukungan serta meminta maaf kepada pengurus dan anggota PKK apabila dalam menjalankan amanah kepemimpinannya selama dua periode masih terdapat kekurangan. Karena pada tanggal 16 juni 2021 merupakan akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Tengah.
Gubernur juga meminta kepada tim penggerak PKK untuk meningkatkan kinerja dan selalu mendorong pelaksanaan gerakan PKK.
“Saya berharap agar tim penggerak PKK didalam upaya pengentasan kemiskinan, mampu memberi partisipasi didalam mengajak keluarga-keluarga prasejahtera di pedesaan untuk berperan aktif, tidak hanya berdiam diri melihat proses pembangunan, tetapi diarahkan untuk menjadi pelaku pembangunan yang benar-benar tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi, dan paham terhadap program-program serta kebijakan pemerintah,” jelas gubernur.
Selain itu, Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Tengah Hj. Zalzulmida A. Djanggola, SH, CN yang juga sebagai istri Gubernur, pada kesempatan itu juga memohon untuk berpamitan. Karena selaku Ketua TP PKK yang mengikuti jabatan Gubernur Sulawesi Tengah yang segera berakhir masa jabatannya.
“Saya mohon maaf, apabila selama kepemimpinan ada hal yang kurang berkenan mohon dimaafkan, semoga TP-PKK senantiasa dapat meningkatkan kinerja dalam rangka peningkatan kualitas keluarga,” harapannya.
Ketua TP-PKK juga menyatakan agar Menjadi perhatian kita bersama bagaimana peran PKK dalam menanggulangi stunting, pencegahan dan penanggulangan covid-19. Keberhasilan program sangat ditentukan adanya keterpaduan antara gerakan keswadayaan dan partisipasi masyarakat dengan bimbingan dan fasilitasi teknis lembaga terkait sehingga disarankan program pemerintah daerah atau OPD yang berkaitan langsung dengan peran serta masyarakat dapat melibatkan Tim Penggerak PKK secara berjenjang. ***
Sumber/Editor: Biro Administrasi Pimpinan/Idham