Jurnalis utama kailipost.com : andono wibisono
Palu,- Diperkirakan ada ratusan paket pekerjaan barang dan jasa dengan nilai Rp200 miliaran yang batal ditender di pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah. Menyusul kebijakan Gubernur Rusdy Mastura mengeluarkan kebijakan strategis dan prioritas terkait tiga hal. Yaitu pemulihan pasca konflik Poso yaitu perekonomian warga, pemulihan pasca bencana alam 2018 di Palu, Kabuoaten Sigi dan Donggala serta Kabupaten Parigi Moutong dan penanganan bencana non alam Covid 19.
Rp200 miliar kegiatan belanja barang dan jasa ditunda mengingat Gubernur Cudy memiliki target TA 2022, Pemprov Sulteng sudah dapat kosentrasi pada Visi dan Misi yaitu menumbuhkan iklim investasi untuk peningkatan fiskal daerah. Demikian diterangkan gubernur Selasa 27 Juli 2021 di Palu.
Kebijakan Gubernur Cudy tersebut dilakukan dengan pertimbangan efektifnya percepatan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam 2018 lalu dan penanganan endemik Covid 19 dan pemulihan keamanan Poso serta dampak bawaan akibat bencana alam dan non alam yaitu pemulihan ekonomi masyarakat Sulteng.
‘’Kita akan siapkan bantuan sosial secara masif. Belanja beras dan kebutuhan mendesak lainnya. Tunda semua proyek yang tidak penting di semua OPD,’’ ujar gubernur seperti yang disampaikan Biro Adminitrasi Pimpinan Setdaprov. ‘’Ini juga sudah bulan berapa? Yang belum dilelang tunda semua kita kosentrasikan pada tiga prioritas tadi,’’ tegas gubernur.
Sebelumnya, gubernur pasca sembuh dari Covid 19 langsung bekerja dan bertemu Bupati Sigi Irwan Lapata Senin 26 Juli kemarin membahas percepatan penanganan pasca bencana alam dan Covid 19. ***