Jurnalis kailipost.com: andono wibisono
Palu,- Ada tiga hal yang akan diprioritaskan dalam postur anggaran belanja tambahan APBD tahun anggaran (TA) 2021 di Provinsi Sulawesi Tengah. Apa saja tiga hal itu? Berikut dikatakan Gubernur Rusdy Mastura kepada pemimpin redaksi kailipost.com belum lama ini ketika di ruang gubernur saat keduanya silaturahim.
Menurut Cudy, sapaan akrab gubernur bahwa postur APBD 2020 lalu ada silpa sekitar Rp400 miliar. Nantinya setelah dievaluasi untuk menjadi anggaran belanja tambahan di APBD 2021, maka dipastikan ada hal prioritas mesti dengan gerak cepat dieksekusi.
Tiga hal itu, kata gubernur adalah yang sangat erat kaitannya dengan kepentingan publik Sulteng dan memperhatikan skala kepentingan baik kewilayahan dan nasional. ‘’Kita mesti berani jangan hanya urusan yang dapat dihandel daerah harus pula ada keterlibatan. Mesti ikut (dalam pembiayaan). Jangan semua kita serahkan ke pusat,’’ terangnya memberikan penjelasan.
Ketiga hal itu pastinya sangat dibutuhkan masyarakat Sulteng. Dengan optimal dalam dukungan operasional dan kepedulian, maka secara signifikan diharapkan Sulteng sudah dapat keluar dari masalah yang menjadi penyebab kelambanan untuk lebih sejahtera dan maju.
Ketiga hal tersebut yaitu; Pertama; bencana non alam yaitu pencegahan dan penaggulangan virus Covid 19 di Sulteng. Hal ini sesuai dengan arahan pusat karena telah menjadi pandemi nasional. ‘’Plot anggaran ke pencegahan dan penanggulangan pandemi covid prioritas pertama,’’ sebutnya.
Kedua; kata mantan Wali Kota Palu dua periode itu adalah masalah bencana alam di Pasigala (Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong). Sudah tiga tahun harus tuntas. ‘’Kita akan fokus biayai mana yang selama ini jadi masalah krusial yang disyaratkan pusat ke daerah tapi lambat dieksekusi. Misalnya soal pembebasan lahan untuk Huntap, harus segera diselesaikan dimana masalahnya? Mana BPN, mana yang pemilik tanah? Betulkah itu tanahnya? BPN bisa yakinkan ya kita duduk dan eksekusi biar segera ada Huntap,’’ tutur Cudy soal prioritas kedua.
Prioritas ketiga adalah penanganan konflik Poso yang sejak lama tak kunjung selesai. Kata Cudy, Pemprov Sulteng akan bekerjasama dengan aparat keamanan dari sisi dukungan anggaran operasi dan pemulihan. Bila Kabupaten Poso sudah selesai penanganan aksi terorisme maka Poso bagian dari Sulteng juga akan ikut bersama – sama take off untuk sejahtera dan maju. ‘’Kenapa mesti takut mendukung anggaran untuk aparat keamanan di Poso? Biar segera selesai dan ada hak kita mempertanyakan dimana masalah sebenarnya? Hah? Kan begitu? Kita dukung aparat,’’ tegas Cudy dengan gaya khasnya.
Dengan tiga prioritas itu, ia meminta semua jajaran Pemprov Sulteng harus dapat fokus, on the track dan disiplin. ‘’Nanti 2022 baru kita gempur urusan yang langsung tetap bertitik kepentingan rakyat banyak. Kita stabilkan semua masalah menjadi potensi hah! Kita langsung kurangi kemiskinan akibat bencana alam dan non alam di 2022,’’ terang Cudy.
Namun, dengan rendah hati semua itu ia harapkan mendapat dukungan dari gedung di depan (yang dimaksud gubernur adalah gedung DPRD) yang juga memiliki hak atas anggaran. Ia sebagai eksekutif jelas pada tiga prioritas tersebut. **