Covid Naik, Sulteng Kok Malah Terburuk Serapan Anggarannya

  • Whatsapp

Jakarta,- Serapan dana penanganan Covid-19 di Sulawesi Tengah disebut masih sangat rendah. Bahkan, realisasi anggaran yang sudah dikucurkan untuk penanganan Covid-19 disebut nomor satu terendah se-Indonesia.

Rendahnya serapan dana Covid-19 Sulteng itu diunggah akun @pandemictalks melalui Instagram, Sabtu (24/7/2021) lalu. Tak hanya Sulteng, akun tersebut juga menyampaikan serapan dana Covid-19 dari berbagai provinsi di Indonesia yang rata-rata masih di bawah 50%.

Dari 34 provinsi, Sulteng menempati urutan pertama terendah dalam realisasi pendanaan untuk penanganan Covid-19. Sulteng menganggarkan dana Covid-19 sebesar Rp153,25 Milyar. Per 22 Juli 2021, baru direalisasikan 0,07 persen. Akun @pandemictalks menyebut data yang disampaikan itu berasal dari sumber data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kompas.

“Buruknya serapan dana Covid-19 Provinsi. Cek provinsi-mu berapa realisasi serapan dana Covid-19 dan ada di urutan berapa!! Lalu mention ke Gubernur, Pemda dan Dinkes di daerah kamu! AYO KITA KAWAL!,” sebut akun @pandemictalks dalam unggahannya.

Langkanya ketersediaan tabung oksigen untuk pasien Covid-19 yang mengalami sesak napas, seakan menjadi ironi ditengah ketersediaan dana, tapi tidak dimanfaatkan untuk persediaan kebutuhan oksigen yang cukup di masa pandemi ini.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Sulteng Yudiawati Vidiana mengaku saat ini antara ketersedian oksigen dan kebutuhan masih balance.

“Bila tersedia 400 maka yang dibutuhkan juga 400. Harusnya normalnya ketersediaan di atas kebutuhan,” kata Yudiawati, di Palu, Minggu (1/8/2021).

Dua rumah sakit yang dikelola pemerintah provinsi mengalami hal itu, kata Nung Abdullah sapaan akrabnya.
Olehnya, ia sudah melaporkan pada pimpinan dan kepala daerah dalam hal ini gubernur. Khusus untuk rumah sakit umum Anutapura Palu, ia monitor saat ini memang ada kekurangan. Olehnya ia simpulkan pada Minggu 1 Agustus 2021 tabung isi oksigen di Palu lampu kuning.
Namun, tambahnya saat ini bantuan oksigen dari IMIP ke Kota Palu dan Morowali Utara sudah dalam proses. ‘’Bisa tanya ke Nakerstrans. Karena infonya Pak Razak yang koordinasi,’’ terangnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulteng, Muharram Nurdin meminta gubernur segera memanggil Wali Kota untuk melakukan Lock Down Parsial.

Tindakan lockdown parsial berbasis RT/RW harus segera dilakukan pemerintah mengingat peningkatan kasus terpapar Covid-19, khususnya di wilayah Kota Palu Sulteng.
Muharram prihatin dengan keadaan rumah sakit yang sudah over kapasitas, bahkan sampai menggunakan mobil untuk perawatan darurat selain tenda-tenda.
Selain itu pemerintah juga harus berupaya semaksimal mungkin untuk mendatangkan vaksin karena saat ini masyarakat kebingungan cari vaksin.
“Birokrasi keuangan yang selama ini menjadi masalah pelik harus diselesaikan dengan baik, sehingga masyarakat terlayani dengan baik dan para nakes juga tersupport dengan baik,” pinta politisi PDI Perjuangan ini.
Mobil ambulance dengan peralatan lengkap hendaknya disiagakan di posko kelurahan terutama yang masuk kategori merah. ‘’Kita berharap kondisi darurat seperti ini cepat teratasi dengan baik,” tukasnya optimis. ***

sumber/editor jurnalis madya : @pandemitalks/ikhsan madjido

Berita terkait