Parimo,– Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelibangda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Irwan mengatakan, persentase angka kemiskinan di Parimo selang tiga tahun tekahir mengalami penurunan meskipun tidak signifikan.
Menurut Irwan, dalam kurun waktu sejak tahun 2018 sampai 2020 penurunan angka kemiskinan bervarian. Hal itu terlihat diangka kemiskinan tahun 2018 pada posisi 17,41 persen, tahun 2019 menurun 16,64 persen dan tahun 2020 sebesar 15,08 persen.
Irwan mengatakan, angka kemiskinan Parimo didominasi penduduk yang tinggal di daerah terpencil atau Komunitas Adat Terpencil (KAT).
Irwan menjelaskan, angka kemiskinan berdasarkan penilaian 14 indikator oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sehingga lanjut Irwan, sulit menyamakan masyarakat KAT dengan masyarakat biasa, itu menjadi salah satu faktor dari keterlambatan depresiasi angka kemiskinan di Parigi Moutong.
“Sementara berdasarkan kriteria BPS hampir semua kriteria tidak bisa memenuhi, misalnya atap dan lantainya harus menggunakan semen,” ujar Irwan Selasa (02/11/2021).
Irwan menambahkan, jika berpatokan kriteria itu, maka semua penduduk KAT masuk kategori miskin, sebab tapi tidak mungkin di atas pegunungan menggunakan atap seng dan lantai semen.
“Tetapi sebenarnya mereka tidak miskin karena pekerjaan bercocok tanam, pendapatan mereka diatas rata-rata, tetapi dari sisi BPS kriteria itu tergolong miskin,” urai Irwan.
Sehingga kata ia, Pemda perlu serius dalam program pemberdayaan KAT, kalkulasi khusus angka kemiskinan di KAT dapat dibedakan dengan kategori miskin pada masyarakat biasa.
“Karena agak sulit kalau kita masyarakat pesisir disamakan dengan mereka yang tinggal di wilayah terpencil, ” terang Irwan.
Irwan berharap, dengan digalakkannya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), ekonomi di Kabupaten Parigi Moutong dapat berputar dan angka kemiskinan menurun, apalagi selama pandemi COVID-19.
Misalnya kata Irwan, dengan menggenjot program pemberdayaan pada sektor pertanian, peternakan, perikanan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Penurunan itu berkat kerja sama, terutama para pelaku usaha dan peran masyarakat sehingga kita berharap bahwa perputaran ekonomi di Parigi Moutong ini semakin meningkat,” harapnya.
Irwan juga menambahkan, pelaksanaan event-event besar dapat membawa dampak positif terhadap perputaran ekonomi masyarakat.***
Reporter: Supardi Musrip