Cudy Temui KPK di Kendari, Ada Apa?
jurnalis utama kailipost.com : andono wibisono
SULTENG – Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah dijadwalkan akan menemui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada apa ya? Apakah sekaitan maraknya legal opinion (LO) beberapa izin usaha pertambangan yang back dead (dihidupkan kembali) atau istilahnya ‘IUP Zombie’ di Sulteng? Atau karena apa?
Memang akhir – akhir ini ramai menjadi sorotan publik sekaitan meningkatnya LO atas IUP tambang nikel di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara (Morut). Intensitas kenaikan permintaan LO sesuai daftar yang diperoleh redaksi sebanyak 59 permintaan LO dari 59 perusahaan tambang. Permintaan itu kurun waktu April 2020 – September 2021. Paling tinggi saat masa transisi pergantian gubernur terpilih hasil Pilgub 2020.
Kepada kailipost.com di Jakarta beberapa waktu lalu, Cudy mengaku bahwa ia tidak tahu menahu. Kalau ada apa – apa silahkan tanggungjawab sendiri. ‘’Tegak lurus saja. Kalau sudah bengkok ya tanggung risiko sendiri. Kok saya yang ditanya. Justru saya mau tanya siapa saja itu?,’’ aku gubernur ke kailipost.com
Soal pertemuan dengan KPK di Kendari, Sulawesi Tenggara, Biro Adminitrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov mengaku bahwa hal itu hanya undangan dari KPK. ‘’Rakor di Kendari dengan KPK sih agendanya. Soal pertemuan dengan KPK tidak ada agendanya,’’ ujar Plt Karo Adpim Eddy Lesnusa.
Dari Kendari, gubernur direncanakan akan menghadiri pertemuan yang dilaksanakan Kementrian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Jakarta dan Lounching Buku Investasi Sulawesi Tengah di Jakarta.
Sedangkan Wakil Gubernur Mamun Amir melaksanakan Kunjungan Kerja di Kabupaten Buol. Wagub ke Buol mengikuti Penanaman Perdana Jagung, kerjasama Pemda dengan BRI. Wakil Gubernur juga akan melaksanakan pertemuan dengan Kepala UPT provinsi yang ada di Kabupaten Buol, 1 Desember 2021. **