Anak-anak Desa Wadas Trauma Keluar Rumah

  • Whatsapp

JOGJA- anak anak yang berada di desa Wadas trauma untuk keluar rumah bahkan untuk pergi ke sekolah, mereka trauma ketika melihat orang tua mereka di pukuli,diseret oleh pihakj kepolisian. Anak anak itu juga mengatakan sangat marah kepada pihak kepolisian karena telah semena mena kepada orangtua mereka, yang akan membekas terus ke mereka. Seperti yang diketahui pagi tadi desa Wadas kedatangan 10 truk polisi yang membawa aparat kepolisian lengkap bersenjata. Rumah rumah warga telah dikepung hingga warga tak bisa beraktifitas, dan lampu di kampung tersebut di padamkan.

Sejak kemarin puluhan anak, saudara, dan suami diangkut paksa oleh pihak kepolisian dan tanpa ada keterangan yang jelas. Kondisi juga makin memperkeruh ketika ayah yang masih mempunyai balita yang harus mencari nafkah untuk membeli susu harus diangkut juga. Warga Wadas juga mengeluhkan kepada media keresahan yang dialami ketika polisi menjarah barang yang ada di rumah mereka tanpa seizin penghuni rumah, seperti contohnya menggunakan motor warga, menyeduh teh dan kopi dengan sendirinya. Petugas juga tiap pagi dating kerumah warga yang kontra dengan pembangunan tambang di lokasi tersebut dan memaksa untuk menandatangani surat persetujuan. Dilansir dari akun media sosial @bangsamahasiswa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar menemui warga Wadas yang pro akan pembangunan tersebut bukan menemui yang trauma karena tindakan kepolisian. Pak Ganjar juga hanya membahas “ kalau dapat uang mau buat apa?” kata Ganjar kepada warga yang setuju akan pembangunan tambang tersebut.

Berita terkait