Ketiga; terang Cudy yaitu suplai kebutuhan protein dari kekayaan hasil laut Sulteng dengan garis pantai 6.665 KM akan dibangun beberapa Kawasan Industri Maritim Halal. Pilot Project akan dilakukan di Kabupaten Banggai Laut dengan tes awal 50 hektare. Semua potensi perikanan Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan Banggai akan dipusatkan di sana. ‘’Setahun potensi perikanan dan sumber daya kaut di sana mencapai tujuh triliun. Tapi berapa yang masuk ke daerah? Ini data saya peroleh dari pebisnis. Sekarang tidak bisa. Mesti kekayaan laut dan perikanan dikelola dengan model bisnis to bisnis dengan lokomotif BUMD dan BumDes. Saya sudah bertemu Bapak Wapres dan beliau merespon positif untuk 2023 kita akan dibantu APBN,’’ kisah gubernur.
Keempat; Sulteng menyiapkan diri sebagai wilayah transportasi laut, udara dan darat yang strategis dan nyaman. Langkah awal adalah pelabuhan Donggala akan diperbaiki dan sejumlah pelabuhan strategis lainnya. Demikian juga dengan penambahan armada kapal angkut Cudy sudah meminta menteri perdagangan dan industri serta menteri kelautan soal infrastruktur.
Kelima; Sulteng adalah pusat destinasi baru untuk IKN. Dijelaskan Gubernur Rusdy bahwa daerahnya memiliki kekayaan alam baik kepulauan, wisata laut, wisata sungai, wisata pegunungan dan lainnya. ‘’Semua penduduk IKN yang diprediksi nantinya 6-8 juta orang pasti akan healing atau vacation ke Sulteng. Karena murah dan dekat juga kekayaan wisatanya masih sangat alami. Ada Pulau Togean, ada Pulau Sombori, ada pusat laut di Donggala, ada wisata gunung Paralayang dan wisata sungai dan macam – macam. Kita sekarang lagi membutuhkan investor untuk itu semua. Olehnya saya menyambut karpet merah bagi investasi,’’ tandas Cudy. ***