Palu– Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri merespons permintaan Amerika Serikat kepada warganya untuk berhati-hati pergi ke Indonesia, khususnya menghindari bahaya terorisme serta konflik di Sulawesi dan Papua. Permintaan itu disampaikan lewat peningkatan travel note atau advisory di Indonesia ke level dua.
“Tindakan yang dilakukan bukan berdasarkan surat peringatan dari luar negeri,” kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar. Aswin mengatakan operasional Densus 88 tetap berjalan berdasarkan analisis eskalasi ancaman yang ada. Aswin tidak menanggapi lebih jauh mengenai penerbitan peringatan kepada warga Amerika terkait kondisi keamanan di Indonesia.
Dia menegaskan penegakan hukum dilakukan secara independen. Detasemen berlambang burung hantu itu dipastikan tidak bisa dipengaruhi pihak lain, termasuk luar negeri. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat memberikan penilaian kelompok teroris kerap merencanakan aksi di Indonesia. Amerika mewanti-wanti warganya tak berkunjung ke Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Papua.
Kedua daerah itu telah ditetapkan sebagai level 3. Artinya, warga Amerika diminta mempertimbangkan kembali untuk pergi ke daerah tersebut. ***
Editor/Sumber: Faqih Azzura/Medcom.id