Kelima; Menyiapkan Karawana (eks likuifaksi) Kabupaten Sigi sebagai lokasi peresmian Food Estate dan KPN oleh Wakil Presiden yang direncanakan 24 September 2022 mendatang. siap diresmikan Wapres.
Sementara hal – hal penting yang diingatkan oleh Mentan SYL sebagai berikut; Pertama; Paling penting mengelola kebijakan adalah : gubernurnya mau, anak buahnya tidak main main, program terkonsepsi (detail dan terstruktur dan jelas endingnya). Istilah presiden, kata Mentan jangan sampai program tidak menetas. Jangan membuat pimpinan hanya melayang layang. Kalau ada bupati yang tidak serius, tinggalkan saja. Ajak saja yang mau, nanti kalau melihat manfaatnya pasti akan ikut, tandas mantan gubernur Sulsel dua periode itu.
Kedua; puang menteri memberikan motivasi kepada Gubernur Cudy, sapaan akrab Rusdy Mastura agar terus jalan menyiapkan KPN. ‘’Saya Mentan ada di belakang dinda,’’ tegas SYL.
Ketiga; Sahrul juga meminta maaf bahwa soal KPN tidak ada bantuan dari Kementan. Yang ada semua program dikonsepsikan dengan matang. Tidak berharap hanya APBN bahkan APBD. Diingatkan bahwa pertanian adalah sektor yang langsung menyentuh masyarakat. Dirasakan langsung dampaknya di grassroot. Termasuk dibutuhkan dalam bidang indusri atau sektor lainnya. ‘’Pertanian itu menjaga bangsa dan negara. Terbukti sekarang krisis pangan terjadi dimana – mana dan beberapa negara gagal. Amerika sudah inflasi sepanjang sejarah mendekati tujuh persen. Kita masih empat persen,’’ tegas SYL didampingi beberapa Dirjen dan Staf Khusus Erik Tamalangi di ruang utama Mentan.
KPN, harus menjadi komitmen Sulteng menjaga inflasi nasional. Menjaga pangan nasional, bukan sekadar menjaga IKN (ibukota baru). Dapat meningkatkan tiga kali lipat eksport pangan, tujuannya lebih baik. ‘’Nanti akan saya laporkan ke Bapak Wapres, Pak ini Sulteng siap ikut menjaga inflasi dari ketahanan pangan nasional.