Editor: idham/rizky
SULTENG – Bahodopi site, atau kawasan pertambangan dan industri nikel di Kabupaten Morowali mesti dikaji dan dibutuhkan kebijakan strategis. Utamanya, keseimbangan lingkungan, sosial, kemanusiaan dan peruntukkan lainnya. Fenomena banjir dan kerusakan lingkungan, tata kelola hunian dan produksi limbah sampah.
Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah Bidang Investasi, Peningkatan Fiskal, dan Stabilitas Ekonomi Daerah memaparkan perlunya kehadiran negara dalam Pengelolaan Kawasan Bahodopi Side dalam bentuk Badan Administrasi Pemerintah Pengelola Kawasan.
“Negara perlu hadir dalam Pengelolaan Bahodopi sebagai Kawasan Industri Berat terbesar di Asia Pasifik untuk melengkapi aspek pemenuhan hak-hak warga negara, lingkungan dan penataan kawasan,”ujar Andika.
Menurut Andika, Bahodopi dan Bungku Pesisir adalah hamparan hilirisasi produk turunan nikel dan Bauksit yang dikelola dalam perspektif investasi global. Pemerintah pusat kata Andika, memberikan sejumlah insentif fiskal sehingga daerah itu diminati secara oportunity, sekaligus keunggulan komparatif.