Morowali,- Kesebelasan Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Khairaat Wosu Kabupaten Morowali, berhasil tampil sebagai Juara l Piala Kasad Liga Santri PSSI 2022 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah.
PS Ponpes Nurul Iman Al-Khairaat mengungguli PS Ponpes DDI Darul Ullum Kilongan Kabupaten Banggai, dengan skor akhir 1 – 0 dalam laga final di lapangan sepak bola Faqih Rasyid Kota Palu, Rabu (10/8/2022).
Final Piala Kasad Liga Santri PSSI 2022 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah tersebut, dihadiri dan ditutup resmi oleh Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Toto Nurwanto, didampingi Sekum Asprov PSSI Sulteng, Kapolresta Palu, Ketua Persit dan undangan lainnya.
Danrem 132/Tadulako dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya, dan terkejut dengan talenta atlet sepak bola dari pondok pesantren yang ternyata sangat luar biasa. “Saya berharap nantinya dapat berprestasi di tingkat nasional, yang akan dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober nanti, selamat dan sukses kepada Juara I PS Ponpes Nurul Iman Al-Khairaat Kabupaten Morowali, semoga semakin berprestasi dan menjadi contoh dalam menjaga persatuan dan kesatuan untuk NKRI” ungkapnya.
Dalam Piala Kasad Liga Santri PSSI 2022 wilayah Sulawesi Tengah, pemain terbaik menjadi milik Clinton Dulfi dari Ponpes Nurul Iman Al-Khairaat, sedangkan top skor diraih Aslam dari Ponpes Kyai Soleh Damar Kabupaten Parigi Moutong dengan 6 gol.
Prestasi yang berhasil diraih oleh perwakilan Kabupaten Morowali tersebut tentunya merupakan sebuah kebanggaan telah membawa nama daerah di tingkat provinsi, namun sangat disayangkan, dibalik itu tersimpan cerita yang tak elok didengarkan.
Tim yang notabene membawa nama Kabupaten Morowali itu ternyata sama sekali tak mendapatkan dukungan finansial dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali maupun ASKAB Morowali.
Hal itu diakui oleh salah seorang pembina di Pesantren Nurul Iman Alkhairaat Wosu, saat dikonfirmasi media ini.
Ia mengatakan, pendanaan tim hanya mendapatkan bantuan dari Kodim 1311/ Morowali, Anggota Komisi II DPR-RI, Anwar Hafid, dan pihak Pondok Pesantren sendiri. “Iya, memang benar tidak ada bantuan dana dari Pemda maupun ASKAB” katanya singkat. ***
Reporter: Bambang Sumantri